REPUBLIKA.CO.ID,Oleh: Muhamad Subarkah
Sekitar satu dasa warsa ke depan, sisa tragedi itu dampaknya sempat terlihat di depan mata saya. Entah mengapa pada pertengahan tahun 1970-an kota kecil itu Ajibarang itu pada suatu siang geger kembali oleh sebuah peristwa pembunuhan.
Ayah saya menceritakan peritiwa itu sepulang mengajar di sekolah. Katanya, di jalan tadi ada seorang membunuh tetangganya yang baru pulang dari tahanan. Cara membunuhnya sadis dengan menumbuk kepala si tetangganya dengan batu besar yang ada di pinggir jalan. Ketika ditanya aparat keamanan mengenai alasan membunuh, si pelaku dengan tegas mengatakan: ''Karena ulah dia ayah saya hilang. Dialah yang dulu 'ngajak-ngajak' masuk PKI. Maka itu balasan yang setimpal!''
Rangkain kisah inilah yang kemudian membangkitkan rasa nyeri ketika melihat tayangan di The Act of Killing yang disebut mendapat nominasi Piala Oscar 2014. Cerita tragedi di kampung saya itu kembali berputaran di kepala. Anehnya, warga negara di tempat Piala Oscar digelar merayakannya dan terkesan hanya berani 'menyerang' posisi Indonesia. Mereka lupa mengenai peri laku pemerintahnya pada tragedi itu.