REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang pendidikan Musliar Kasim berjanji distribusi buku kurikulum 2013 selesai paling lambat pada Oktober mendatang. Musliar mengungkapkan keterlambatan terjadi lantaran pola ini baru pertama kali diterapkan.
"Kenapa kita adakan seperti itu karena kita ingin memberikan buku secara gratis dengan cara yang efektif dan efisien," ujar Musliar di Jakarta.
Apalagi ada sebanyak 31 perusahaan penerbit yang menjadi pemegang distribusi dengan cetakan sebanyak 245 juta buku. Perusahaan terpilih ditunjuk oleh lembaga kebijakan pengadaan barang dan jasa pemerintah (LKPP). "Ada perusahaan yang sudah sukses ada perusahaan yang belum sukses," katanya.
Diakui Musliar, buku-buku yang dibiayai dari dana BOS ini dihargai kurang dari Rp 10 ribu. Sementara dilapangan buku yang sama dihargai sebesar Rp 40 ribu.
Bagi sekolah-sekolah yang belum mendapatkan buku, kementerian sudah mengirimkan soft copy dalam bentuk CD. Guru boleh mengkopi dan membagikannya ke siswa.
"Distribusinya yang masalah. Tapi bukan berarti sekolah yang belum mendapatkan buku pembelajarannya belum jalan, pembelajarannya sudah jalan. Sebelum tahun ajaran baru mulai kita sudah lihat gelagat buku tak akan sampai maka kita kirim ke sekolah CD," tambahnya.