REPUBLIKA.CO.ID, oleh: Ani Nursalikah*
"It's not a bag. It's Birkin." Sebuah kutipan dari film Sex and the City itu mungkin bisa menggambarkan bagaimana mewahnya sebuah tas Birkin milik Hermes.
Tas ini disebut-sebut sebagai simbol status dan lambang kekayaan seseorang. Birkin bahkan dinilai bisa menjadi sebuah investasi daripada rumah.
Tas Birkin dari merek asal Prancis itu sedang menjadi sorotan beberapa pekan belakangan. Sebab, polisi menyita ratusan kotak berwarna oranye tersebut dari salah satu dari tiga kondominium milik mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak. Kotak berwarna oranye merupakan ciri khas kemasan tas Birkin.
Lima truk menanti untuk diisi dengan kotak-kotak berisi tas Hermes, Chanel, dan Gucci, serta koper dengan uang tunai dalam berbagai jenis mata uang. Di bawah siraman blitz para wartawan, kotak dan tas dibawa keluar dari properti Najib. Total ada 284 kotak yang disita.
Harga tas Birkin tersebut antara Rp 169 juta hingga Rp 4,2 miliar. Menurut Wall Street Journal, sebuah tas Birkin berwarna fuchsia pernah dijual rumah lelang Christie di Hong Kong kepada pembeli anonim yang menawar lewat telepon.
Tas yang terbuat dari kulit buaya dengan berlian dan 18 karat emas putih itu dihargai 221.844 dolar AS atau sekitar Rp 3 miliar dengan kurs saat ini. Yang menarik, dalam penyitaan di properti Najib, terdapat sebuah kotak oranye dengan foto tas fuchsia tersebut.
Polisi tidak menyatakan siapa pemilik tas tersebut. Namun, sudah menjadi rahasia umum istri Najib, Rosmah Mansor, bergaya hidup mewah. Dia kerap berganti-ganti tas Hermes saat tampil di hadapan publik. Masyarakat Malaysia bahkan menjulukinya dengan 'Bag Lady'.
Pada awal 2015, ketika warga Malaysia memprotes pemerintah yang memperkenalkan pajak konsumsi, Rosmah mengeluhkan naiknya tarif penata rambutnya. Dalam pidato di hadapan publik, ia menyebut harus membayar 1.200 ringgit atau 300 dolar AS untuk satu sesi mewarnai rambut. Saat itu, upah minimum di Malaysia adalah 900 ringgit per bulan.
Komentarnya itu memicu murka rakyat Malaysia. Rakyat sebelumnya telah menyaksikan deretan jam tangan dan tas mahal Rosmah saat ia tampil mendampingi Najib. Namun, pemerintah menerapkan kendali ketat terhadap media sehingga tak banyak media yang mengkritik.
Dalam buku biografinya yang diterbitkan pada 2013, Rosmah mengatakan bahwa sebagai istri seorang pemimpin, dia harus menjaga penampilan. Menurut dia, rakyat Malaysia akan malu jika negara lain mengolok-olok istri perdana menteri yang ceroboh dalam berpakaian.
Dia mengaku membeli sejumlah perhiasan dan gaun dengan uangnya sendiri. Dalam bukunya, dia adalah seorang akuntan berbakat dan menelurkan album rekaman.
Rosmah turut menjadi sorotan publik dalam penyelidikan skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang menyeret suaminya. Koleksi tas mewah Rosmah menjadi sasaran kemarahan publik Malaysia selama sepekan terakhir. Tanda pagar (tagar) #Birkin bahkan sempat populer di Twitter.
Banyak orang Malaysia membandingkan Rosmah dengan mantan ibu negara Filipina, Imelda Marcos. Saat mantan presiden Ferdinand Marcos digulingkan pada 1986, ditemukan lebih dari seribu pasang sepatu di lemari Imelda. Rumor menyebut dia mempunyai 3.000 pasang sepatu. Imelda membantah dengan mengatakan jumlah sepatunya 1.060 pasang.
Tanpa bermaksud mendiskreditkan Rosmah atau menyalahkan perempuan di balik dugaan korupsi Najib, tas mewah, perhiasan, dan jam tangan yang juga menjadi barang sitaan bisa menjadi salah satu bentuk pencucian uang. Tengoklah bos First Travel Anniesa Hasibuan yang divonis 18 tahun penjara oleh hakim. Barang mewahnya, gaya hidup yang glamor, dan liburannya ke berbagai belahan dunia ternyata dibiayai uang setoran jamaah umrah.
Rosmah rupanya menyadari dampak tersiarnya penyitaan barang-barang mewah itu. Dia meminta polisi berhenti membocorkan tentang barang-barang mewahnya yang disita kepada media. Menurut dia, kebocoran itu telah menyebabkan pemberitaan luar biasa.
Melalui firma hukum Valen, Oh & Partners, Rosmah mengatakan bahwa kebocoran itu telah memicu fitnah terhadap keluarganya untuk memprovokasi kemarahan publik. Dia berharap pihak berwenang yang sedang menyelidiki skandal 1MDB dapat menghormati aturan hukum dan proses hukum, untuk menghindari persidangan umum yang prematur.
Pemerintahan Mahathir yang baru sedang menyelidiki tuduhan penipuan dan korupsi 1MDB yang didirikan Najib. Otoritas AS mengatakan, mantan perdana menteri itu menyelewengkan hampir 700 juta dolar AS dari dana tersebut. Skandal 1MDB adalah kasus investigasi pencucian uang di enam negara, termasuk Amerika Serikat, Swiss, dan Singapura.
Publik menunggu kejutan-kejutan apalagi yang muncul dari penyelidikan dugaan korupsi Najib. Jika benar 284 Birkin itu milik Rosmah, dia mengalahkan Victoria Beckham yang dikenal mengoleksi 100 tas Birkin atau sosialita Singapura Jamie Chua yang memajang 200 Birkin di lemarinya.
*) Penulis adalah redaktur Republika.co.id desk internasional