Jumat 17 Aug 2018 00:29 WIB

Sandi Effect, Magnet Pendulang Suara

Sandi effect dinilai lebih besar dari SBY effect pada pilpres 2004 dan 2009

Bakal calon wakil presiden Pilpres 2019 Sandiaga Uno (kanan) tiba untuk menjalani tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Senin (13/8).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Bakal calon wakil presiden Pilpres 2019 Sandiaga Uno (kanan) tiba untuk menjalani tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Senin (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ady Amar*

Tidak tahu persis siapa sebenarnya aktor di balik pilihan Prabowo Subianto pada Sandiaga Salahuddin Uno sebagai cawapresnya. Ada yang mengatakan saran itu dari Anies Baswedan. Jika itu benar, maka tentu Anies yang bekerja bersama Sandi, sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, punya hitungan-hitungannya sendiri.

Anies persis tahu, kerja Sandi sebagai wakil gubernurnya adalah kerja serius dengan parameter-parameter terukur. Sehingga kerja Sandi melapangkan janji-janji kampanye, yang dibuat bersama-sama, dapat dipenuhi sesuai dengan target pencapaian yang terukur pula. Tidak sekadar janji kampanye yang diberikan 'menyala-nyala', tetapi implementasi dari janji itu setelah terpilih nol besar alias janji tinggal janji.

Sebagai pengusaha papan atas yang berhasil, Sandi memiliki terobosan-terobosan ide brilian untuk mencapai hal yang tidak biasa. Ide DP nol persen untuk mereka yang belum memiliki tempat tinggal permanen, awalnya disambut nyinyir di sana sini, itu hal yang tidak masuk akal dan bla bla bla.

Intinya, itu hal mustahil bisa diwujudkan. Sekadar janji kampanye yang tidak mungkin bisa direalisir. OK Oce pun jadi sindiran nyinyir dari kelompok seberang dalam pilihan politik dalam Pilgub DKI yang lalu, mereka yang biasa disebut sebagai Ahoker (pendukung Basuki Tjahaja Purnama/Ahok).

Baca Juga: Sandiaga: Kami Ingin Berjuang untuk Emak-Emak

Tidak kalah penting adalah Sandi itu anak muda yang sehat jasmani maupun rohaninya. Olahraga menjadi menu kesehariannya. Di televisi acap kita lihat dia dengan masih berpakaian olahraga, ketimbang pakaian resmi sebagai pejabat.

Rohaninya senantiasa disiram aktivitas keagamaan yang teramat cukup untuk ukurannya yang super sibuk. Puasa sunnah Senin dan Kamis, shalat Dhuha yang tidak pernah ditinggalkan sejak remajanya, serta aktif dalam kegiatan keagamaan lainnya. Karenanya, dia layak disebut sehat jasmani dan rohani.

photo
Calon presiden Prabowo dan cawapres Sandiaga Uno.

Sandi, jika bicara, wajahnya senantiasa tersenyum pada lawan bicaranya, mendengarkan lawan bicara dengan sabar, lalu menjawabnya dengan santun sambil wajah dan mulutnya tetap tersenyum. Sepertinya tidak tampak lelah di wajahnya meladeni lawan bicaranya, khususnya awak media.

Tidak kalah penting adalah, Sandi itu tampan wajahnya untuk ukuran pejabat publik di negeri ini, yang biasanya buncit perutnya, rambut tidak tersisir rapi dan jalannya sudah terbungkuk-bungkuk. Bukan karena ketuaan, tetapi karena jauh dari sehat jasmani. Ketampanan Sandi itu menyihir lawan jenisnya, meski dia sudah dikaruniai tiga anak yang lucu-lucu.

Sandi jadi sihir tidak saja kaum milenial tapi juga emak-emak muda dan tua, dan bahkan bapak-bapak sekalipun. Sandi bisa dilihat dari angle berbeda: cerdas, tampan, santun dan tajir. Paket komplit, melihat satu wajah dengan berbagai 'atribut' nyaris sempurna.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement