Selasa 01 Oct 2019 05:30 WIB

Anies, Spesialis Mengecewakan Kaum Pesimistis

Sejak Pilkada Anies mendapatkan cibiran tak berhenti dari kaum pesimistis.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Geisz Chalifah, Produser Jakarta Melayu Festival.

Dari awal kemunculan pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies Baswedan mendapatkan cibiran yang tak berhenti-henti dari kaum pesimistis. Saat awal Pilkada mereka memprediksi Anies tak akan menang, bahkan tak akan lolos putaran pertama.

Namun sejarah berkata lain, Anies memenangkan pertarungan itu dengan angka  mutlak. Lalu mereka menyatakan Anies tak akan bisa kerja tak akan mampu menyaingi prestasi gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Mungkin membeli lahan milik sendiri, milik pemrov DKI di Cengkareng termasuk prestasi. Atau membuat LRT dengan angka Rp 6,5 triliun dengan jarak yang cuma 5,7 KM.

Ironisnya bukan jalur gemuk untuk pengguna transportasi publik. Hanya dari Rawamangun-Kelapa Gading, bila dana Rp 6,5 triliun itu digunakan untuk pipanisasi air bersih tentu warga Jakarta akan sangat berbahagia.

Tetapi itulah mereka, prestasi dilihat sebagai penggusuran. Memaki kaum miskin tak berdaya, buat mereka para kelas menengah adalah prestasi.

Nyatanya, Anies bukan saja mampu bekerja tapi puluhan penghargaan didapat dalam waktu kurang dua tahun. Banyak di antaranya tak pernah didapat pendahulunya. Namun kaum tak punya malu, tetap saja mem-bully dengan gegap gempita dengan menafikan semua kenyataan di depan mata.

Beberapa bulan lalu Anies pergi ke Amerika dan pulangnya membawa kabar; lomba balap mobil Formula E akan diadakan di Jakarta. Riuh rendahlah suara-suara kaum pesimis, bahwa berita itu hanya membohongi publik, sebuah hal yang tak mungkin terjadi, dan lain-lain.

Mereka para buzzer yang sudah lulus cumlaude dari para guru-guru politisi mereka yang terbiasa berkata muluk minus bukti, terbiasa berjanji minus menunaikannya. Mereka berimajinasi lalu mengkritisi imaginasinya sendiri.

Monas 20 September 2019. Sore hari yang indah, angin menyapa lembut, matahari bersinar cerah namun tak terik, suasana hangat penuh canda ceria. Puluhan insan media berkumpul. Ratusan warga jakarta hadir, berfoto di samping mobil Formula E yang di pamerkan, menyimak sebaik-baiknya pembicaraan di panggung.

Para petinggi Formula E, hadir bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan,  memastikan penyelegaraan balap mobil Formula E akan diadakan di Jakarta pada tahun 2020. Anies membuktikan yang dia katakan, kaum pesimistis kecewa. Untuk kesekian kalinya mereka harus kembali menelan kalimat-kalimat dungu yang disebarkan di akun-akun mereka untuk dilemparkan ke wajah mereka sendiri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement