REPUBLIKA.CO.ID, Assalamualaikum wr wb
Ustaz, Alhamdulillah saya masih bisa sering melaksanakan shalat Tahajud. Namun, ada yang masih menjadi pertanyaan dan kendala selama ini. Sebagai pasangan suami istri, kami rutin melakukan hubungan suami istri (bersenggama). Pertanyaan saya, adakalanya kami bersenggama menjelang berangkat tidur sehingga untuk melaksanakan shalat Tahajud terkendala karena harus bersuci (mandi junub) terlebih dahulu. Padahal, mandi pada jam 2 atau 3 dini hari sangat dingin. Saya pernah mencoba mandi junub segera setelah setelah bersenggama, yakni sekitar pukul 9 malam, besok paginya terasa kurang enak badan.
Mohon jawabannya Ustaz, terima kasih.
Hasan, Jawa Timur
Jawaban oleh Ustaz Bachtiar Nasir:
Waalaikumussalam wr wb
Menjerumuskan diri dalam kebinasaan adalah hal yang terlarang dalam Islam. Memilih pilihan yang lebih ringan adalah yang dianjurkan ketika dihadapkan pada dua pilihan yang berat, tetapi jika sudah memahami keutamaan shalat Tahajud, insya Allah sekadar mandi malam hari atau rasa dingin dan kantuk tidak akan menjadi halangan bagi hamba-Nya yang telah berserah diri secara total.
Sesekali mandi junub tengah malam dengan air hangat apalagi untuk kepentingan ibadah bukanlah hal berat dan tidak pula dikategorikan ‘menjerumuskan diri dalam kebinasaan’. Allah senantiasa melindungi dan menjaga kesehatan hamba-Nya yang mau berserah diri kepada-Nya. Saran saya, carilah waktu lain yang lebih nyaman dan tidak mengurangi agenda ibadah malam hari.
Berbahagialah orang yang dimampukan Allah SWT bisa istikamah/konsisten mendirikan shalat Tahajud di pertengahan atau sepertiga akhir malam karena Allah akan memuliakan hamba-Nya itu dengan kemuliaan yang tak ada taranya sebagaimana dijelaskan pada ayat berikut: Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan, Tuhan mengangkat engkau ke tempat yang terpuji.” (QS al-Isra [17] : 79).
Hamba yang berupaya keras untuk konsisten shalat Tahajud (qiyamullail) adalah hamba pilihan-Nya yang dimampukan berperilaku mulia seperti yang dianjurkan Rasulullah SAW: Hai sekalian manusia, sebar luaskanlah salam dan berikanlah makanan serta shalat malamlah pada waktu manusia sedang tidur supaya kamu masuk surga dengan selamat.” (HR Tirmidzi). Rasulullah juga bersabda: Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunah pada waktu malam.” ( HR Muslim )