MIAMI -- San Antonio Spurs melakukan start luar biasa dan memaksa Miami Heat takluk di hadapan pendukung mereka sendiri dalam lanjutan final NBA 2014.
Bertarung di American Airlines Arena, Rabu (11/6), Spurs mempermalukan Heat dengan skor akhir 111-92. Kemenangan ini membuat Spurs unggul 2-1 dalam final berformat best-of-seven itu sekaligus memberikan Heat kekalahan kandang perdana dalam play-off.
American Airlines Arena selalu menjadi akhir perjalanan NBA dalam tiga final terakhir, dua di antaranya berbuah gelar juara untuk tuan rumah. Spurs sendiri memiliki kenangan buruk di kandang Heat karena tahun lalu mereka harus melepaskan gelar juara yang sedikit lagi bisa mereka raih. Sempat memimpin 3-2 pada gim kelima, Spurs justru tergelincir di gim keenam. Pada gim ketujuh di Miami, Spurs harus merelakan LeBron James dkk merayakan pesta juara NBA 2013.
Small forward Spurs, Kawhi Leonard, memimpin rekan-rekannya melaju di kuarter pertama dengan mencetak 16 poin. Spurs benar-benar menunjukkan keseriusan mengincar gelar juara kelima NBA. Mereka sukses menutup kuarter pertama dengan keunggulan 41-25. Spurs tidak hanya melaju di awal, mereka sanggup mempertahankan keunggulan 71-50 di pengujung half time. Tak ada tim yang mampu mencetak 70 poin pada first half pertandingan final NBA sejak LA Lakers melakukan itu pada final 1987.
Spurs juga mencatat rekor di final dengan akurasi tembakan mencapai 75,8 persen di first half. "Saya tak bisa berpikir kami akan mencetak 76 persen dalam separuh pertandingan lagi," kata pelatih Spurs, Gregg Popovich, dalam situs resmi NBA. Ia memuji performa Leonard yang jauh meningkat dari dua pertandingan sebelumnya. Menurutnya, dalam partai final seluruh pemain tidak bisa menunjukkan kualitas permainan medioker.
"Dia (Leonard) adalah masa depan Spurs," kata Popovich. Ia yakin, karier Leonard masih akan terus menanjak, mengingat saat ini ia masih berusia 22 tahun.
"Saya merasakan ritme pertandingan dan rekan-rekan memberi saya bola. Saya pun melepaskan tembakan,” kata Leonard.
Leonard yang lahir di Riverside, California, AS, pada 29 Juni 1991 menjadi pencetak poin terbanyak laga tersebut dengan 29 poin. Sedangkan, rekan satu timnya, Tony Parker dan Danny Green memberikan sumbangan masing-masing 15 poin. Bintang Miami sekaligus MVP NBA empat kali, LeBron James, dan rekannya, Dwyane Wade, membantu penyerangan Heat dengan sumbangan 22 poin.
"Mereka bermain di level yang berbeda dari permainan kami," kata pelatih Heat, Erik Spoelstra. Heat melakukan banyak kecerobohan dalam pertandingan termasuk melakukan 20 kali turnover, tujuh di antaranya dilakukan James.
rep:c71 ed: fernan rahadi