Sabtu 28 Jun 2014 16:00 WIB

Perbarui Program Latihan

Red: operator

Tim Merah Putih berbenah menyusul kegagalan di Indonesia Open Super Series Premier 2014, pekan lalu. Gagal meraih satu pun gelar juara di kandang sendiri, para atlet Indonesia mengubah gaya permainan.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rexy Mainaky mengatakan bahwa para pemain belum mampu memaksimalkan keuntungan sebagai tuan rumah. Menurut dia, lawan melakukan persiapan meng hadapi Indonesia sebagai favorit. “Lawan sekarang membaca kekuatan kami. Dari segi permainan, ada yang diubah,” kata dia, awal pekan ini, seperti dilansir laman resmi PP PBSI.

Rexy tak menampik, hampa gelar di kandang sendiri merupakan kegagalan. Karena itu, pihaknya melakukan evaluasi menyeluruh. Menurut dia, hal utama yang dievaluasi adalah program latihan. “Selama ini, program latihan yang berjalan hanya itu-itu terus. Kami duduk bersama tim pelatih untuk memperbarui program latihan,” paparnya.

Menurut Rexy, porsi latihan para atlet belum maksimal. Semestinya, kata dia, ada sesi latihan khusus menganalisis kekuatan setiap lawan yang dihadapi. Selain itu, pelatih juga lebih keras melatih para atlet dalam meningkatkan sektor yang masih menjadi titik lemah.

Manajer tim Indonesia Ricky Soebagdja menyoroti kondisi fisik para atlet saat bertanding. Ia  menyayangkan pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang kelelahan pada partai final ganda putra.

Hendra/Ahsan kehabisan tenaga setelah sebelumnya tampil di Jepang Terbuka. “Fisiktiap atlet seharusnya siap mengikuti dua turnamen,” tegasnya. Tahun ini, PP PBSI menerapkan sistem punishment and reward

bagi para atlet.

Hendra/Ahsan disebut mendapat hukuman karena gagal memenuhi targetdengan tidak disertakan dalam tim di Australia Terbuka. Akan tetapi, Rexy membantahnya. “Hendra/Ahsan tidak ikut keAustralia karena fisik mereka tidak mampu mengikuti tiga turnamen berturut-turut,” kata Rexy. rep: adi wicaksono ed: israr itah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement