INCHEON -- Lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan, menyumbangkan satu medali perunggu bagi Indonesia dari cabang angkat besi kelas 62 kilogram di Asian Games 2014, Ahad (21/9). Keberhasilan Eko sekaligus menambah medali Indonesia dari cabang angkat besi yang sebelumnya sudah meraih perak lewat Sri Wahyuni Agustini.
Di kelas 63 kilogram ini, Eko harus mengakui rival bebuyutannya, Kim Unguk dari Korea Utara dan Chen Lijun. Persaingan Eko, Kim, maupun Chen merupakan lanjutan rivalitas dari Olimpiade 2012. Hasil di Asian Games 2014 pun tak banyak berubah dibanding Olimpiade 2012. Kim yang meraih emas di Olimpiade London, masih merajai kelas 62 kilogram dengan total angkatan 332 kilogram.
Total angkatan Kim ini sekaligus memecahkan rekor dunia. Sedangkan, Eko, yang di Olimpiade mampu mengungguli Chen, kini harus merelakan posisi kedua kepada lifter asal Cina itu. Sebab, Eko hanya berhasil mencatat total angkatan 308 kilogram. Sedangkan, Chen yang berhasil mencatatkan total angkatan 321 kilogram sukses menyabet perak.
Tim angkat berat Indonesia sendiri menargetkan meraih empat medali pada Asian Games kali ini. "Minimal target perolehan medali kita seperti di kejuaraan Asian Games sebelumnya," kata pelatih angkat berat Dirdja Wiharja, pekan lalu.
Di Asian Games 2010, Indonesia sukses menyabet satu medali perak dan tiga perunggu. Itu berarti kontingen angkat besi Indonesia tinggal mengumpulkan dua perunggu lagi untuk mewujudkan target minimalnya di Asian Games.
Ia mengharapkan salah satu atletnya, Sri Wahyuni, yang bertanding di kelas 46 kg dapat menyumbangkan medali untuk timnya pada hari pertama. Selanjutnya untuk kelas putra, Eko Yuli Irawan dan pendatang baru yang menonjol, I Ketut Aryana, diharapkan juga bisa membawa pulang medali dari ajang olahraga multievent antarnegara Asia tersebut.
Pada pergelaran Asian Games, cabang angkat berat mengirim sepuluh atletnya yang terdiri atas enam putra dan empat putri. Atlet tersebut yaitu Suratman (kelas 56 kg), Eko Yuli Irawan (62 kg), Muhammad Akbi (62 kg), Deni (69 kg), I Ketut Aryana (69 kg), dan Triatno (77 kg).
"Sriwahyuni Agustiani turun di kelas 48 kilogram, Citra Febianti (53 kg), Sarah Anggraini (53 kg), dan Sinta Darmaliani (63 kg)," kata Dirdja.
Di Asian Games 2010, medali dipersembahkan oleh Sinta Darmaliani dengan perolehan satu medali perak dan tiga medali perunggu masing-masing oleh Eko, Tri, dan Setiadi. Namun, di Asian Games kali ini Indonesia tidak diperkuat oleh Setiadi. "Meskipun demikian, kita tetap optimistis akan bisa mempertahankan perolehan medali tersebut," kata Dirdja menjelaskan.
Dengan perunggu yang diraihnya, Eko sekaligus mempertahankan prestasinya empat tahun lalu.
Sekalipun angkat besi mampu meraih perunggu, prestasi kontingen Indonesia di hari kedua Asian Games tidak cukup menggembirakan. Dari cabang wushu putra, Indonesia gagal meraih medali setelah Achmad Hulaefi yang tampil di nomor gunshu dan daoshu hanya berada di peringkat kelima. rep:c61/satria kartika yudha ed: abdullah sammy