Selasa 06 Dec 2016 17:00 WIB

Jelajah Gizi

Red:

Kampanye dan edukasi akan pentingnya mengonsumsi makanan bergizi juga dilakukan oleh Sarihusada melalui program Jelajah Gizi 2016. Produsen produk-produk nutrisi ibu hamil dan menyusui ini mencoba mengeksplorasi nilai gizi di balik kekayaan kuliner Minahasa, Sulawesi Utara. Daerah ini memiliki beragam kuliner khas yang terbuat dari bahan yang berasal dari alam Minahasa.

Direktur Komunikasi Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan, program ini merupakan komitmen perseroan dalam mendukung kesehatan masyarakat melalui makanan. "Selain menyediakan produk-produk bergizi dan berkualitas tinggi, kami juga turut memberikan edukasi mengenai gizi seimbang dan hidrasi kepada masyarakat," ujarnya.

Ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor, Ahmad Sulaeman, mengatakan, keanekaragaman di Minahasa menjadi cerminan sumber pangan di Tanah Air. Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam, termasuk kebiasaan dalam mengonsumsi makanan. "Sehingga, penduduk Indonesia tidak difokuskan pada satu jenis makanan," katanya.

Tak hanya untuk konsumsi, tren makanan saat ini telah bergeser sebagai produk obat. Sementara itu, globalisasi menghasilkan fakta bahwa terjadi situasi keamanan pangan yang kompleks. Konsumsi makanan pada era global adalah proses yang berisiko.

Solusinya, kata Sulaeman, adalah kembali ke pangan lokal. "Tuhan sudah melengkapi gizi suatu daerah dengan pangan yang tumbuh di sekitar mereka. Itulah yang seharusnya dikembangkan," ujarnya. Friska Yolandha

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement