Jumat 27 Jun 2014 13:03 WIB

Majelis Tadabbur Asmaul Husna Meresapi Keagungan Allah SWT

Red:

Jamaah dari berbagai komunitas, majlis taklim, dan lembaga dakwah berkumpul tiap Sabtu pekan ketiga di Masjid Bank Indonesia. Tidak hanya berkelompok, jamaah pun ada yang sengaja menghadiri kajian rutin bulanan ini bersama keluarga dan sahabatnya.

Sabtu (21/6) lalu, jamaah memenuhi Masjid Baitul Ihsan Kompleks Bank Indonesia di Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat. Berbeda dari Tadabbur Asmaul Husna sebelumnya, kajian kali ini menghadirkan hafiz Alquran cilik yang akan mengikuti kompetisi hafiz Alquran di salah satu stasiun televisi. Mereka yang hadir di Masjid Baitul Ihsan telah lolos seleksi dari beberapa kota besar di Indonesia.

Mereka menunjukkan kemampuan hafalan juz 30 pada jamaah kajian. Di usia mereka yang masih muda, berkisar empat tahun, mereka mampu menghafal seluruh surah dalam juz 30.

Tidak hanya itu, kajian pun diawali dengan lantunan nasyid asmaul husna dari Ustman Baco. Kemudian, Sekjen MIUMI Ustaz Bachtiar Nasir mulai memberikan kajian dengan menggabungkan tadabur asmaul husna dengan Alquran, hadis, alam, dan hikmah kekinian.

Kali ini, Ustaz Bachtiar Nasir memberikan tadabur asmaul husna, as-Salam. As-salam secara bahasa berasal dari al-salamah yang berarti selamat. Sifat Allah SWT as-salam ini memiliki dua makna.

Pertama, nama Allah as-Salam berarti bahwa zat Allah SWT selamat dari segala aib, sifat-Nya selamat dari segala kekurangan dan perbuatan-Nya selamat dari segala yang buruk. Ini menunjukkan kesempurnaan yang mutlak karena setiap zat yang terbebas dari segala kekurangan maka yang ada hanyalah kesempurnaan mutlak.

Kedua, nama as-Salam berarti Allah SWT memiliki keselamatan bagi hamba-Nya, di mana tidak ada keselamatan di jagad raya ini kecuali semua berasal dari-Nya. Keselamatan yang diberikan Allah SWT kepada para hamba-Nya itu dapat kita lihat dalam penciptaan tubuh dan segala sistem dalam tubuh manusia.

Makna lain as-Salam adalah berzikir menyebut Allah akan menimbulkan rasa aman, ketenangan, dan kedamaian dalam jiwa manusia. "Kita harus mengetahui dan meyakini bahwa keselamatan itu adalah ketika kita bersama Allah, sesuai dengan perintah Allah, ketika kita mengenal Allah, beribadah kepada-Nya, memahami kitab suci-Nya, dan menjalankan syariat-Nya,"ujar dia.

Majelis pimpinan Ustaz Bachtiar Nasir ini sengaja fokus membahas asmaul husna. Menurut Bagian Publikasi Majelis Tadabbur Asmaul Husna Mirawati, terselenggaranya tadabur asmaul husna ini dari sebuah keyakinan bahwa Allah SWT memiliki nama-nama yang sangat mulia dan indah, sehingga perlu ditadaburi.

"Nama-nama Allah tersebut mengandung makna yang sempurna sebagai sifat Allah, kita dapat berdoa dan beribadah kepada Allah dengan nama-nama Allah tersebut,"ujarnya.

Ustaz Bachtiar Nasir membimbing jamaah dengan pendekatan tazkiyatun nafs (penyucian jiwa), sehingga mereka benar dalam berinteraksi kepada Allah, pandai menempatkan diri terhadap Allah, dan adanya efek akhlak kepada Allah. rep:ratna ajeng tejomulti  ed:hafidz muftisany

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ تَقُوْلُ لِلَّذِيْٓ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَاَنْعَمْتَ عَلَيْهِ اَمْسِكْ عَلَيْكَ زَوْجَكَ وَاتَّقِ اللّٰهَ وَتُخْفِيْ فِيْ نَفْسِكَ مَا اللّٰهُ مُبْدِيْهِ وَتَخْشَى النَّاسَۚ وَاللّٰهُ اَحَقُّ اَنْ تَخْشٰىهُ ۗ فَلَمَّا قَضٰى زَيْدٌ مِّنْهَا وَطَرًاۗ زَوَّجْنٰكَهَا لِكَيْ لَا يَكُوْنَ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ حَرَجٌ فِيْٓ اَزْوَاجِ اَدْعِيَاۤىِٕهِمْ اِذَا قَضَوْا مِنْهُنَّ وَطَرًاۗ وَكَانَ اَمْرُ اللّٰهِ مَفْعُوْلًا
Dan (ingatlah), ketika engkau (Muhammad) berkata kepada orang yang telah diberi nikmat oleh Allah dan engkau (juga) telah memberi nikmat kepadanya, “Pertahankanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah,” sedang engkau menyembunyikan di dalam hatimu apa yang akan dinyatakan oleh Allah, dan engkau takut kepada manusia, padahal Allah lebih berhak engkau takuti. Maka ketika Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami nikahkan engkau dengan dia (Zainab) agar tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (menikahi) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya terhadap istrinya. Dan ketetapan Allah itu pasti terjadi.

(QS. Al-Ahzab ayat 37)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement