Selasa 12 Aug 2014 13:00 WIB

Terminal Merak akan Dipindahkan

Red:

JAKARTA — Terminal penyeberangan Merak dianggap sudah tidak layak lagi untuk menampung besarnya jumlah kendaraan. Diperlukan terminal baru yang memiliki kapasitas lebih memadai.

Hal itu disepakati dalam rapat evaluasi arus mudik Lebaran di Kantor Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Senin (11/8). Rapat evalusi, antara lain, dihadiri Menteri Perhubungan EE Mangindaan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.

Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, kapasitas Terminal Merak sudah terlalu padat. Kementerian Pekerjaan Umum ditugaskan melakukan uji kelayakan untuk memindahkan Terminal Merak agar bisa digunakan secara optimal.

"Lokasinya sudah tidak memadai, tapi mencari lokasi baru juga bukan sesuatu yang mudah," katanya usai rapat evaluasi, Senin (11/8).

Sambil mencari lokasi baru, dalam jangka pendek pemerintah akan melakukan pengerukan pelabuhan. Upaya ini dilakukan supaya kapal-kapal besar bisa mendarat di semua. Cara ini sekaligus antisipasi agar tidak terjadi penumpukan truk dan penumpang.

Chairul juga menginstrukan agar BUMN bersinergi dengan perusahaan jasa angkutan penerbangan ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Sinergi dibutuhkan agar pengadaan kapal berkapasitas besar untuk memuat truk kontainer dapat segera direalisasikan. Dengan demikian, diharapkan aktivitas ekonomi di Jawa dan Sumatra tetap lancar.

Pemerintah berencana memindahkan Terminal Merak pada 2015. Anggaran untuk proyek ini akan dimasukkan ke APBN yang diharapkan selesai September mendatang.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan bahwa proyek ini kemungkinan didanai Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Namun, kesiapan Kemenhub masih harus dikonfirmasi kembali. Jika anggaran belum direncanakan sebelumnya, harus segera dibuat.

"Tadi belum dikonfirmasi apakah siap atau tidak," ujar Askolani usai menghadiri rapat evaluasi pembangunan infrastruktur di kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Senin (11/8).

Masalah lambatnya penyeberangan Merak-Bakauheni Lampung menjadi persoalan klasik yang hampir terjadi setiap tahun. Upaya terobosan untuk mengatasi ini coba dilakukan dengan rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda. Hingga kini, rencana itu tak kunjung teralisisasi meski masa pemerintahan akan segera berakhir.

Pemindahan Terminal Merak merupakan inisiatif terbaru dari pemerintah. Proyek ini bisa dilaksanakan selama ada kesepakatan antara pemerintah dan DPR RI.

Data PT ASDP menyebutkan, dari H-7 hingga H-1, jumlah pemudik yang menyeberang dari pelabuhan Merak mencapai 631.917 orang. Kapal ferry juga mengangkut 63.546 motor dan 134.962 kendaraan roda empat. 

Dalam rapat di Kantor Menko Perekonomian juga disepakati persiapan infrastruktur harus dilakukan setahun sebelum Lebaran.

Selain itu, pemerintah masih terus mengurai permasalahan di Simpang Jomin. Ketua Badan Pengelola Jalan Tol, menurut Chairul, menjamin ruas Tol Cikampek-Palimanan bisa digunakan Lebaran tahun depan. Namun, beroperasinya Cikampek- Palimanan dikhawatirkan membuat penumpukan kendaraan di Pejagan.

Untuk itu PT Warsita Karya (Persero) diharapkan membuat pondasi dasar agar sebagian kendaraan bisa masuk tol sehinga kemacetan berkurang. rep:meiliani fauziah   ed:teguh firmansyah

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement