JAKARTA -- BPR Syariah Harta Insan Karimah Parahyangan (BPRS HIK Parahyangan) berhasil membukukan kinerja yang baik selama tahun 2015. Bahkan, BPRS yang berpusat di Bandung mampu meraih laba bersih Rp 15,5 miliar.
Menurut Direktur Utama BPRS HIK Parahyangan Toto Suharto, pertumbuhan bisnis di tahun 2015 memang tidak sedahsyat pertumbuhan tahun sebelumnya. Kondisi ekonomi nasional, baik makro dan mikro, pada praktiknya tetap memengaruhi pengembangan bisnis BPRS HIK Parahyangan.
"Namun, berkat kerja sama yang sangat solid, tim bisnis BPRS HIK Parahyangan dengan dukungan penuh dari para pemegang saham serta support dari beberapa bank umum syariah (dalam bentuk linkage program) maka semua tantangan itu bisa dilewati hingga kami bisa meraup laba bersih tahun 2015 sebesar Rp 15,5 miliar," ujar Toto Suharto, Senin (4/1).
Toto menambahkan, berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2015, baik aset, jumlah pembiayaan, maupun dana pihak ketiga BPRS HIK Parahyangan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Per 31 Desember 2015, aset BPRS HIK Parahyangan telah mencapai Rp 616,2 miliar atau naik 27 persen dibandingkan 31 Desember 2014. "Hal ini menjadikan BPRS HIK Parahyangan sebagai BPRS terbesar di Indonesia dari total 161 BPRS saat ini," ucap dia.
Jumlah pembiayaan BPRS HIK Parahyangan per 31 Desember 2015 mencapai Rp 519,7 miliar atau meningkat 25 persen dibandingkan 31 Desember 2014. Adapun dana pihak ketiga (DPK) Rp 531 miliar atau melonjak 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, rasio kecukupan modal (CAR) 12,44 persen dan financing to deposit ratio (FDR) 97,89 persen. Return on Equity (ROE) 41,71 persen. Sedangkan, rasio pembiayaan bermasalah (non-performing loan/NPF) 2,28 persen atau di bawah ketentuan Bank Indonesia, yaitu 5,0 persen.
Toto menyebutkan, perolehan yang luar biasa adalah perolehan dana (funding) yang bersumber dari dana masyarakat, yakni tabungan dan deposito. Perolehan tabungan telah mencapai Rp 46,4 miliar atau meningkat 59 persen dibandingkan tahun 2014 dengan capaian target sebesar 111 persen. Perolehan deposito telah mencapai Rp 142,7 miliar atau meningkat 72 persen dengan capaian target 114 persen.
Capaian ini, menurut dia, dpat diraih karena HIK Parahyangan telah membentuk tim funding yang solid pada 2015, terutama strategi meraih pasar dari level terendah sampai level tertinggi (corporate). "Keberadaan mobil kas keliling yang kami miliki menjadikan strategi yang kami terapkan dalam meraih pendanaan menjadi lebih mampu menjangkau nasabah," tutur dia.
Diakui Toto, tingginya bagi hasil yang ditawarkan BPRS HIK Parahyangan merupakan magnet bagi para nasabah DPK tabungan dan deposito untuk menyimpan dana mereka di BPRS HIK Parahyangan. "Bagi hasil deposito mudharabah BPRS HIK Parahyangan per 31 Desember 2015, untuk satu bulan setara 9,78 persen, tiga bulan setara 10,94 persen, enam bulan setara 12,10 persen, dan 12 bulan setara 13,26 persen," paparnya.
Toto menjelaskan, pihaknya merencanakan target pertumbuhan yang lebih rendah untuk tahun 2016. Hal ini dengan melihat pertumbuhan yang menurun pada caturwulan terakhir 2015.