JAKARTA — Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjalin kerja sama membentuk satu perusahaan joint venture yang bergerak di bidang keuangan. Bank joint venture ini di perkirakan dapat beroperasi pada 2015.
Ketiga BUMN tersebut adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Pos Indonesia, dan PT Taspen. Bank Mandiri akan menguasai 59,6 persen saham per usahaan joint venture tersebut. Sedangkan Taspen dan PT Pos masingmasing memegang 20,2 persen saham.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kerja sama antar-BUMN ini sudah dimulai se jak 2013. Ketiga perusahaan pelat merah tersebut telah melakukan pe nandatanganan nota kesepahaman pembentukan joint venture. "Sekarang kerja samanya. Jadi, secara legal sudah bisa dipakai untuk proses ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Budi di Gedung Taspen, Kamis (21/8).
Bank bentukan tiga BUMN ini tadinya bernama Bank Sinar Harapan Bali. Sekira 89 persen sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri. Nanti, Bank Sinar akan melakukan rights issue. Setelah itu, pemegang saham baru masuk. Belum disebutkan jumlah sa ham baru yang akan diterbitkan Bank Sinar.
Budi menungkapkan, rencana ini sudah sepengetahuan OJK. Rencananya, pendaftaran bank baru itu akan dilaksanakan pada tahun depan. "Tapi, OJK ingin lebih cepat lebih baik," ujar Budi.
Budi menilai, pembentukan bank joint venture ini akan bermanfaat baik bagi perusahaan maupun bagi pensiun an. Pasarnya cukup besar, yaitu 2,4 juta orang anggota Taspen. Belum lagi se tiap tahun ada ratusan ribu pegawai yang pensiun.
Bank joint venture tiga BUMN itu juga diharapkan dapat memberikan pinjaman dengan bunga yang lebih baik kepada pensiunan. "Pensiunan dicas bunga sangat tinggi di pasar. Niat kita akan tawarkan lebih kompetitif di ban dingkan bunga yang harus dibayarkan oleh pensiunan sekarang," kata Budi.
Pensiunan pegawai negeri mendapatkan perlakuan khusus oleh perbankan nasional. Tidak sedikit dari mereka harus membayar bunga tinggi untuk memperoleh pendanaan dari perbankan.
Hal itu diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dalam penandatanganan kerja sama pembentukan bank joint venture tiga BUMN di Gedung Taspen, Jakarta, Kamis (21/8). "Bunga 59 persen luar biasa ting ginya. Penyebabnya karena ada perla kuan khusus dari bank tertentu," kata Dahlan.
Tingginya bunga pinjaman ini di nilai mencekik pensiunan. Untuk itu, pembentukan bank joint venture antara Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Pos Indonesia, dan PT Taspen diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada pensiunan yang masih memerlukan pendanaan usaha. Apalagi, Taspen saat ini telah menerapkan asas keterbukaan sehingga tidak ada lagi perlakuan khu sus yang pada akhirnya merugikan nasabah.
Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro mengakui memang ada salah satu bank mitra Taspen yang menerapkan bunga setinggi itu. Namun, hal tersebut tidak lagi terjadi dengan adanya per ubahan sistem di dalam Taspen. "Kami sudah memperbaiki dalam sistem Tas pen dan praktik seperti itu tidak ada lagi," ujar Iqbal.
Saat ini, Taspen memiliki 49 bank mitra. Jumlah peserta yang menjadi ang gota Taspen mencapai 6,8 juta orang. Pe serta aktif sebanyak 4,4 juta orang dan pensiunan sebanyak 2,4 juta peserta.
Iqbal mengatakan, bank joint venture tersebut akan menambah mitra yang bekerja sama dengan perseroan. Saat ini, Taspen memiliki 49 bank mitra. Bank joint venture itu akan mem buka kantor di cabang-cabang Taspen. Hal ini berkaitan dengan aturan ten tang kelompok usaha bank umum. rep:friska yolandha ed: teguh firmansyah