PURWAKARTA –– Membeli hewan kurban yang sehat adalah keinginan semua kurbani. Hewan yang sehat tentu berdampak pula pada kesehatan masyarakat yang mengonsumsinya. Warga Kabupaten Purwakarta diimbau un tuk berhati-hati memilih hewan kurban. Pasalnya, masih banyak peternak yang menggem balakan ternaknya di sembarang tempat.
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cikalotok ternyata masih menjadi lokasi ‘favorit’ untuk meng gembala hewan ternak oleh sebagian warga. Berdasarkan pantauan Republika Rabu (24/9) siang, terdapat kurang lebih seratus ekor sapi dan domba yang mencari makan di tengah tumpukan sampah. Ternak-ternak itu seakan tengah berada di padang rumput yang luas namun memakan berbagai jenis sampah, mulai dari plastik, karet, dan sampah masyarakat lainnya.
Ani (40 tahun), warga kampung Cikolotok, Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan, meng aku sudah sepuluh tahun melepaskan ter naknya untuk mencari makan di TPA Cikolotok. Menurut Ani, yang juga bekerja menjadi pemulung di TPA Cikolotok, ia lebih mudah mengawasi ternaknya. "Di sini juga banyak makanan untuk ternak saya," kata Ani.
Memberi makan di TPA Cikolotok dinilai membuat sapi menjadi lebih gemuk. Ani me ra sa belum pernah ada sapinya yang jatuh sakit meski setiap hari makan di tengah gunungan sampah.
Peneliti dari Universitas Airlangga Mustofa Helmi Effendi mengimbau masyarakat untuk mewaspadai jeroan ternak yang mengonsumsi sampah. "Di dalam jeroan terdapat banyak hal yang bisa meracuni konsumennya," kata Mus tofa, ketika dihubungi Republika.
Organ seperti hati dan usus dalam ternak yang kerap mencari makan di tumpukan sampah harus dihindari. Pasalnya, di dalam organ ter sebut terdapat limbah langsung yang sulit dicerna hewan.
Untuk kualitas daging ternak pemakan sampah, masih menjadi perdebatan. Berdasarkan hasil penelitian Arifin dan kawan-kawan dari Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, daging sapi yang memakan sampah terbukti mengandung logam berat. Logam berat adalah zat kimia yang berasal dari plastik, karet, atau barang-barang lain yang banyak tersebar di TPA.
Logam berat ini tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Berbagai penyakit menghantui, mulai dari keracunan sampai berpotensi pada kematian.
Menurut data Departemen Kesehatan pada 1998, kandungan logam yang terdapat dalam daging sapi pengonsumsi sampah masih dalam batas aman. Akan tetapi, menurut data World Health Organization (WHO) pada 1996, kandungan logam tersebut tergolong dalam kategori tidak aman. rep:c71, ed: friska yolandha