Kamis Berkah, Makan Malam Berjamaah
Kamis Berkah, satu lagi tradisi yang tengah dihidupkan dan pertahankan oleh redaksi Republika, yaitu makan bersama- sama tiap Kamis malam usai melaksanakan shalat Isya. Nasi lengkap dengan beraneka ragam lauk dan sayurannya terkumpul secara swadaya.
Mulai dari ikan asin, kering tempe, hingga semur jengkol. Lengkap sudah.
Semua disajikan juga dengan cara yang sangat sederhana dan egaliter, tanpa ada piring, sendok, hidangan tersebut disajikan di atas lembaran daun pisang! Dengan membentuk lingkaran, para awak redaksi tampak lahap menyantap, sesekali berdesak-desakan, ada kegembiraan, keriangan, yang berbalut kesederhanaan yang kental dalam `jamuan' makan malam itu.
"Alhamdulillah meski kecil-kecilan tetapi yang penting berkah," kata Wakil Redaktur Pelaksana Republika, Nurhasan Murtiaji. Pria berkacamata ini pun mengaku dengan senang hati rutin membawa nasi lengkap dengan lauk tiap Kamis. "Tradisi-tradisi semacam ini di kalangan media, memang hanya ditemukan di Republika," jelasnya.
Kegiatan ini tak hanya melibatkan kaum pria, tetapi para ibu-ibu juga antusias terlibat. Tentu mereka juga membentuk kelompok lingkaran tersendiri, dengan menu yang sama.
Suasana meriah pun tak kalah dengan grup jamuan barakahanpria. Biasanya ada enam hingga sepuluh perempuan yang ikut serta. "Seru menu jengkolnya yang nggak nguatin," tutur Redaktur Republika Wachidah Handasah.
Pentingnya berjamaah, pastinya, tak hanya sebatas pada ritual-ritual mahdhah, seperti shalat. Dalam hal menyantap makanan kita juga dianjur - kan untuk berjamaah. Makan berjamaah bukan hanya memunculkan kebersamaan, melainkan yang tak kalah penting adalah keberkahaan. Seringkali kita makan berulang kali dengan menu selezat apapun, namun tak jarang gagal membuat kita kenyang.
Masih saja kita merasa lapar. Suatu saat para sahabat pernah berkelakar di hadapan Rasululullah SAW, mengapa tiap kali makan tak membuat kenyang. "Barangkali kalian makan sendiri-sendiri, maka berjamaahlah ketika makan dan sebut nama Allah SWT niscaya Dia akan memberkahi kalian," jawab Rasul. (HR Ibnu Majah).