Jumat 04 Jul 2014 16:00 WIB
tips

tips- Agar Penderita PTM tetap Bugar Berpuasa

Red:

Penderita penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, asma, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) tidak perlu takut menjalankan ibadah puasa.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI Prof Dr Tjandra Yoga Aditama memberikan tips penderita PTM agar tetap bugar berpuasa.

Saat berbuka puasa, sebaiknya  minum air putih dan makanan manis yang berasal dari buah-buahan, kurma, dan lain-lain. Kemudian, setiap kali berbuka puasa dan sahur, hidangan minimal harus ada salah satu jenis yang berasal dari empat kelompok makanan, yaitu makanan pokok (beras, jagung, roti, ubi), lauk-pauk (kacang-kacangan, tempe, tahu, ikan, ayam, susu, dan hasil olahannya), sayur (semua jenis sayur-sayuran), dan buah (semua jenis buah-buahan).

"Khusus untuk buah, makan satu kali atau satu porsi setelah shalat Tarawih atau menjelang tidur. Jangan merokok saat berbuka puasa dan waktu sahur," katanya.

Tips berikutnya, menurut Tjandra, hindari makan makanan asin setiap hari, baik pada saat berbuka puasa maupun sahur. Hindari makan makanan tinggi lemak setiap hari, baik pada saat berbuka puasa maupun sahur.

Penderita PTM, tuturnya, memperbanyak minum air putih sebanyak delapan hingga 10 gelas, dari mulai buka puasa sampai sahur.

"Hentikan merokok karena asap rokok membahayakan diri dan orang-orang sekitar. Bulan puasa merupakan saat yang tepat untuk berhenti merokok, sehingga pada bulan berikutnya mudah meninggalkan perilaku tersebut," terang Tjandra.

Penderita PTM disarankan melakukan aktivitas fisik atau olahraga yang memungkinkan dan semampunya agar tetap bugar. Salah satu anjuran adalah berolahraga pada awal pagi atau sesudah berbuka, tetapi berbukanya tidak terlalu berat, dengan minum air, makan kurma, dan buah-buahan.

 Disarankan, tidak minum minuman beralkohol.Yang tak kalah penting, atasi stres, antara lain, dengan memperdalam agama dan memperbanyak ibadah. Penderita mengontrol tekanan darah secara rutin, khususnya bagi penderita hipertensi, kontrol gula darah secara teratur bagi penyandang diabetes, dan kontrol secara rutin untuk penyakit tidak menular lainnya.

Tjandra menganjurkan mengenali tanda-tanda penyakit, baik hipertensi, hipoglikemi, dan gejala penyakit tidak menular lainnya. Kenali tanda-tanda kegawatdaruratan penyakit tidak menular yang mungkin terjadi.

"Bila diperlukan, obat-obatan untuk penyakit hipertensi, diabetes, asma, dan PPOK disesuaikan jadwal minum obat selama bulan puasa. Misalnya, saat berbuka puasa, sebelum tidur, dan sahur, serta minum secara teratur sesuai anjuran dokter. Untuk hal ini, diminta diskusikan terlebih dahulu dengan dokter," papar Tjandar. rep:neni ridarineni ed: anjar fahmiarto

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement