REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan media sosial di kalangan remaja bahkan siswa SD hingga SMA dinilai pakar komunikasi dan motivator, Dr Leila Mona Ganiem, sudah mengkhawatirkan. Apalagi, perkembangan media sosial seperti twitter maupun facebook didukung dengan meningkatkanya jumlah produk gadget dengan berbagai jenis dan model. Bahkan harganya terjangkau.
Maka itu, dia menyarankan kepada para orang tua untuk mewaspadai penggunaan negatif media sosial, terutama di gadget. "Banyak dampak negatif penggunaan media sosial," ujar Leila pada seminar “Smart With Gadget” yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar (PB) Wanita Al-Irsyad di aula Masjid Abu Bakar Jakarta, Sabtu (31/1) siang. Pembicara lain adalah pakar kesehatan mata dr. Nelani Samsudin, Sp.M. dan Redaktur Media Sosial Republika Online (RoL) Zaky Al Hamzah. Acara ini dihadiri sekitar 150 orang.
Leila yang juga pemerhati gadget pada usia sekolah menjelaskan, dampak negatif itu di antaranya sifat sosial yang semakin berkurang bagi anak sekolah maupun pelajar. Kedua, semakin jarangnya komunikasi tatap muka secara langsung dengan sesama, terutama dengan kedua orang tua atau saudara/kerabat. “Akan terjadi sosialisi semu dan banyak teman memang, tapi sendirian,” ujarnya.
Bahkan, sambung dia, pengguna gadget yang sudah ketagihan (gadget freak) akan sulit lepas dari gadget setiap waktu, terutama karena permainan game. Padahal, kata dia, beberapa permainan game di sejumlah aplikasi Android, iOS maupun Windows Phone dapat memicu perilaku agresif dan sadistis. “Lebih berbahaya lagi, banyaknya informasi buruk hingga pornografi secara leluasa masuk ke alat komunikasi genggam yang dipegang anak-anak,” paparnya.
Meski demikian, kata Leila, penggunaan gadget atau media sosial juga memiliki aspek manfaat. Seperti mempermudah dan mempercepat komunikasi, informasi dan transaksi. n zak