Setelah bermain dengan lapisan warna dalam rainbow cake dan ombre cake, pembuat kue di Indonesia berkreasi dengan membatik bolu gulung. Inilah kue yang sedang populer saat ini. Sesulit apa membuatnya?
Helen Chu, pemilik Ummi Bakery, sebulan belakangan turut membuat bolu batik. Keterampilan membuat bolu batik didapatnya dengan mengikuti kursus yang diselenggarakan oleh seorang pengajar kue. Ketertarikan Helen berakar pada semangat melestarikan batik. "Kita bisa turut membuat batik makin membudaya dengan mengaplikasikannya pada cake, cookies, ataupun barang seni lainnya," ujarnya kepada Republika.
Helen tak tahu pasti siapa yang menciptakan tren pembuatan bolu batik. Sampai sekarang, belum ada yang memiliki hak paten atas kreasi tersebut. Tapi, ia sempat mendengar ada beberapa pengajar kue yang mengaku menjadi pembuat tren tersebut.
Lantaran tak ada pakemnya, bolu batik dapat dibuat dengan menggunakan sembarang resep bolu. Helen mengungkapkan bolu yang sudah ramai dibuat adalah bolu gulung batik. Akan tetapi, ia juga telah mencoba memproduksi brownies kukus batik. "Ada juga yang membuat cake batik."
Khusus untuk bolu gulung batik, Helen menggunankan adonan bolu kukus. Variannya juga beraneka ragam, mulai dari rasa cokelat, keju, stroberi, dan blueberry. Untuk jenis motif batiknya, Helen bebas berkreasi menyesuaikan dengan pesanan pembeli. "Ada yang suka motif batik Solo, Yogyakarta, Pekalongan, ataupun Cirebon. "
Laksana membatik di atas kain, membatik cake pun harus dilakukan dengan ketekunan dan ketelitian yang tinggi. Aplikasi warnanya mesti sangat cermat. Sebab, seperti layaknya membeli kain batik, pelanggan akan lebih dulu terpikat dengan warna hiasan kuenya. "Daya tarik bolu batik ada pada warnanya jadi dipilih semenarik mungkin," tutur Helen yang mengandalkan paduan warna cerah saat berkreasi di dapurnya.
Menurut Helen, hampir semua varian bolu batik sama larisnya. Namun, bolu rasa keju dan cokelat selalu menjadi pilihan utama pelanggan. Motif yang paling disuka pembeli adalah motif parang, kawung, bunga modern, dan pekalongan. "Bolu batik disukai utamanya karena motifnya yang lucu dan elegan untuk dijadikan bingkisan."
Selain itu, faktor rasa juga berperan. Bolu termasuk kudapan yang tidak membuat kenyang, tapi terasa spesial di lidah. Helen menjual bolu gulung batik ukuran loyang 26 x 26 x 2 cm seharga Rp 60 ribu. Dengan harga yang sama, konsumen bisa menikmati bolu brownies kukus batik ukuran loyang 26 x 26 x 4 cm. "Saya menjualnya secara online dan langsung ke teman-teman."
Helen yang lebih dulu dikenal sebagai pembuat kue kering telah memiliki banyak pelanggan dan reseller. Lewat promosi dari mulut ke mulut, dagangan Helen pun menjadi buah bibir. "Selain untuk bingkisan, bolu gulung batik juga dapat menjadi hidangan spesial bagi tiap keluarga."
***
Batik Favorit
Helen mengatakan, untuk membuat bolu batik, tipnya sederhana. Yang utama adalah kenali batik yang akan dilukis. Pastikan Anda sudah memiliki pewarna kue sesuai dengan warna batik yang dipilih untuk dijiplak. "Jangan lupa rajin googling untuk mengintip warna batik yang digemari masyarakat," kata Helen.
Risiko gagal dalam pembuatan bolu gulung batik sangat kecil. Resepnya mudah untuk diikuti dan membatiknya pun tak pula sulit. Di samping itu, adonan bolu yang lentur gampang untuk digulung. "Yang tak boleh luput diperhatikan ialah menjaga api agar panasnya tak berlebihan ketika mengukus."
***
Resep Bolu Batik
Bahan :
- 6 buah telur
- 200 gram gula
- tbm 1/2 sendok makan
- 225 terigu
- 100 gram maizena
- 200 mililiter santan kental
- pewarna makanan
Cara membuat:
* Masukkan enam buah telur utuh, 200 gr gula, dan tbm 1/2 sendok makan lalu aduk pakai mixer kecepatan tinggi sampai kaku atau kental. Tambahkan 225 gr terigu dan 100 gr maizena. Aduk lagi menggunakan kecepatan sedang sampai rata. Masukan santan kental 200 ml. Aduk perlahan. Adonan sudah jadi.
* Ambil enam sendok makan adonan masukan dalam plastik piping bag. Bagi menjadi lima plastik. Beri warna setiap plastik sesuai warna yang dibutuhkan. Adonan siap digunakan untuk membuat batik.
Ambil loyang ukuran 26 x 26 x 4 cm. Oles menggunakan mentega atau carlo. Tempel motif batik yang sudah di-print dari komputer seukuran loyang. Alasi atasnya menggunakan kertas roti kualitas baik.
* Ambil piping bag berisi adonan warna-warni dan mulailah membatik di atas kertas roti dengan sistem jiplak.
* Setelah tahapan menjiplak batik pertama selesai, kukus adonan batik selama lima menit lalu angkat. Siram dengan adonan cake sisanya seberat 200 gram. Ratakan dan kukus kembali sampai matang.
* Kira-kira 10 menit, adonan akan matang. Angkat dan balik cake, cabut kertas roti yang digunakan alas sebelumnya.
* Sebelum digulung, olesi cake dengan selai sesuai selera.
rep:desy susilawati ed: reiny dwinanda