REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Beruntung. Itulah kata-kata yang terlontar dari mulut arsitek Manchester City Roberto Mancini seusai timnya unggul tipis atas tamunya, Wigan Athletic, 1-0, dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris, Kamis (18/4) dini hari WIB.
Tujuh menit sebelum laga yang digelar di Etihad Stadium itu berakhir, striker City Carlos Tevez melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti dan sukses melewati adangan dua pemain Wigan. Mantan juru gedor Manchester United itu sukses menaklukkan kiper Wigan, Joel Robles, dengan sebuah tendangan keras dari jarak dekat. Gol striker asal Argentina ini pun menjadi satu-satunya gol yang tercipta dalam laga itu.
Alih-alih memuji penampilan para pemain City, Mancini justru menyanjung permainan tim tamu. Menurut mantan pelatih Inter Milan itu, Wigan bermain lebih baik dibandingkan timnya selama 60 menit dari total 90 menit pertandingan. Akan tetapi, the Citizens beruntung bisa memaksimalkan beberapa peluang dalam 25 menit akhir pertandingan.
Bahkan, Mancini menyesalkan apabila the Latics, julukan Wigan, terdegradasi dari kompetisi Liga Primer musim ini. Wigan, kata dia, layak mendapat penghargaan atas permainan yang mengesankan kontra City. ''Kami hanya beruntung. Justru dengan permainan seperti itu, Wigan tak layak untuk terdegradasi. Selain itu, mereka juga memiliki pelatih yang bagus, Roberto Martinez,'' ujarnya dalam laman resmi klub, Kamis (18/4).
Dengan hasil ini, City masih menempati posisi kedua klasemen sementara dengan koleksi 68 poin dari 32 pertandingan. Tevez dan rekan-rekannya terpaut 13 poin dari Manchester United yang menghuni posisi teratas.
Sementara untuk Wigan, kekalahan ini membuat the Latics semakin sulit untuk keluar dari zona degradasi. Jordi Gomez dan rekan-rekannya hanya bisa mengumpulkan 31 angka dari 32 pertandingan di Liga Primer. Akibatnya, Wigan harus puas duduk di posisi ke-18 klasemen sementara. Wigan memiliki selisih tiga poin dengan Aston Villa yang berada satu tingkat di atasnya.
Roberto Martinez pun mengungkapkan alasan timnya gagal memetik poin penuh dalam lawatan ke Etihad Stadium tersebut. Kekalahan ini, kata pelatih asal Spanyol itu, lantaran tidak bisa memanfaatkan segenap peluang yang didapat. Padahal, penampilan the Latics pada pertandingan itu merupakan salah satu performa terbaik yang ditunjukkan Wigan saat menghadapi tim-tim penghuni papan atas Liga Primer. ''Penampilan kami tadi seharusnya menjadi bahan acuan bagaimana kami bermain selama sisa musim ini,'' kata mantan pelatih Swansea City itu.
Wigan memang terbukti tampil lebih baik ketimbang the Citizens. Dari data statistik, Wigan lebih sering mengancam gawang City dengan melepaskan tendangan mengarah ke gawang sebanyak empat kali, lebih banyak dua kali dibandingkan City. Namun, tidak ada satu pun yang berbuah menjadi gol. Padahal, akurasi tembakan para penggawa Wigan lebih baik sebesar 66,7 persen dibanding para pemain City.
Perjuangan Wigan untuk keluar dari zona degradasi akan kembali dimulai pada Sabtu (20/4) nanti. Saat itu, the Latics akan menyambangi markas West Ham United di Upton Park. n c90 ed: endro yuwanto
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.