Sabtu 08 Jun 2013 01:28 WIB
Final NBA

Misi Pembalasan King James di Final NBA

LeBron James, pemain Miami Heat, membuat aksi 'U' sebagai bentuk dukungan terhadap Universitas Miami saat menghadapi Orlando Magic di laga NBA pada Rabu (6/3).
Foto: AP/J Pat Carter
LeBron James, pemain Miami Heat, membuat aksi 'U' sebagai bentuk dukungan terhadap Universitas Miami saat menghadapi Orlando Magic di laga NBA pada Rabu (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, LeBron James semringah ketika Miami Heat memastikan diri melangkah ke babak final NBA 2013. Motivasinya langsung berlipat ganda karena lawan yang akan dihadapi pada partai puncak adalah San Antonio Spurs.

"Saya sekarang 20, 40, atau 50 kali lebih hebat ketimbang dulu," kata pebasket berjuluk King James itu seperti dilansir laman Foxnews.

Spurs pernah memberikan kenangan pahit yang tak akan pernah dilupakan LeBron. Saat masih berseragam Cleveland Caveliers, ia pernah berhadapan dengan Spurs pada final NBA 2007. Aib bagi LeBron, saat itu Cleveland dibantai 4-0 oleh anak-anak asuh Gregg Popovich. "Saya dan tim Cleveland masih sangat muda waktu itu. Kami tak sepadan dengan Spurs yang sangat berpengalaman," imbuhnya.

Kini, keadaan telah berubah. LeBron telah menjelma menjadi pebasket nomor satu dunia. Bersama Heat, peraih empat kali MVP NBA itu datang dengan status juara bertahan. Bagi LeBron, ini adalah kesempatan emas untuk membayar lunas aib masa lalunya.

Namun, ambisi LeBron itu tak akan terwujud dengan mudah. Spurs terbukti masih sangat kuat meski masih mengandalkan tiga pemain uzurnya, Tim Duncan, Tony Parker, dan Manu Ginobili. Trio berjuluk 'the Big Three' yang telah berkolaborasi sejak 2002 itu sedang on fire.

Di tangan the Big Three, Spurs mampu menyapu bersih babak final Wilayah Barat kontra Memphis Grizzlies. Catatan impresif Spurs itu berbanding terbalik dengan Heat yang harus bersusah payah mencapai final NBA. Pada final Wilayah Timur, tim polesan Erick Spoelstra itu harus menunggu hingga partai terakhir untuk menyingkirkan Indiana Pacers, 4-3.

Meski begitu, kubu Spurs tak mau ditempatkan sebagai favorit. "Bagaimanapun, Heat tetaplah juara bertahan. Mereka juga tim terbaik pada musim reguler," ujar Parker.

Menimbang kekuatan kedua tim pada babak final adalah pekerjaan yang sulit. Heat memenangi dua pertemuan melawan Spurs di musim reguler. Hanya, saat itu Spurs tampil tanpa the Big Three. Spurs sampai didenda 250 ribu dolar AS akibat kebijakan Popovich itu.

Laga final kali ini akan semakin mengukuhkan Popovich sebagai salah satu pelatih tersukses dalam sejarah NBA. Sejak menukangi Spurs pada 1996, arsitek 64 tahun itu telah mengantongi empat gelar juara dan 130 kemenangan di babak play-off. Ini adalah catatan terbaik yang pernah ditorehkan seorang pelatih bersama satu tim.

Dengan sederet rekor yang ditorehkan Spurs dan Heat, babak final kali ini disebut bakal menjadi yang paling seru. Satu pelatih penghuni Hall of Fame NBA dan enam pemain kandidat Hall of Fame akan tampil pada rangkaian laga puncak yang berlangsung pada 9 hingga 20 Juni. Nah, jangan sampai ketinggalan menjadi saksi sejarah baru itu. n adi wicaksono ed: endro yuwanto

Angka Jelang Laga:

3 - Miami Heat menorehkan hattrick alias tiga penampilan berturut-turut di final NBA kali ini. Musim lalu, Heat juara dengan mengalahkan Oklahoma City Thunder setelah setahun sebelumnya keok oleh Dallas Maverick di final.

5 - Ini adalah penampilan kelima San Antonio Spurs di final NBA. Sebelumnya, Spurs selalu mampu menjadi juara ketika mencapai partai puncak.

8 - Spurs adalah tim kedelapan yang mampu melakukan sapu bersih pada final NBA saat menaklukkan Cleveland Cavaliers pada 2007.

27 - Rekor rangkaian kemenangan beruntun Heat pada musim reguler tahun ini, terpanjang kedua setelah 33 kemenangan beruntun Los Angeles Lakers pada 1971/1972.

66 - Total kemenangan yang dibukukan Heat pada musim reguler tahun ini terbanyak dibanding tim-tim lainnya.

98 - Trio Spurs, Duncan-Parker-Ginobili, total mengoleksi 98 kemenangan di babak play-off NBA, terbanyak kedua setelah trio legendaris Los Angeles Lakers, Magic Johnson-Kareem Abdul-Jabbar-Michael Cooper.

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement