REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Erick Thohir tak mau menetapkan target tinggi pada tahun pertamanya menjabat sebagai presiden Inter Milan. Kondisi tim yang dalam masa transisi serta persaingan sengit di papan atas klasemen Seri A Liga Italia membuat Erick hanya berharap timnya finis lebih baik dibandingkan musim lalu.
“Mungkin target realistis adalah berada pada posisi kelima, syukur kalau bisa peringkat empat. Tapi, kami harus melihat pergerakan Napoli, Fiorentina, dan Verona. Terutama, karena Inter sempat terpeleset dalam beberapa pertandingan terakhir,” kata Erick kepada Republika, Rabu (15/1).
Erick mengatakan, yang paling penting bagi klubnya saat ini adalah menjalani masa transisi dengan baik tanpa kendala. Ia menegaskan, jika I Nerazzurri finis lebih baik dibandingkan musim lalu, itu sudah merupakan perubahan positif. Musim lalu, Inter terseok-seok dan hanya menempati peringkat sembilan Seri A.
Bos Mahaka Grup ini mengatakan, sebagai presiden, tugas utamanya adalah membuat perencanaan umum dan strategi bisnis serta memastikan semuanya berjalan maksimal. “Saya selalu melakukan penilaian setiap akhir bulan serta berkomunikasi dengan manajemen setiap hari,” ujar dia.
Kepada Interisti yang berada di Indonesia beberapa hari lalu, Erick juga sempat menjelaskan visi dan misinya. Pria 43 tahun ini meminta fans bersabar untuk menyaksikan Inter kembali tangguh seperti ketika merebut tiga trofi pada 2010.
Erick menegaskan, target utamanya adalah membuat klub sehat secara finansial. Setelah semuanya berjalan baik, kata dia, barulah manajemen akan bergerak memperkuat tim dengan mencari pemain-pemain muda potensial.
Ia mengingatkan fans untuk tidak terjebak pada romantisme masa lalu. Sebab, sebagian penggawa Inter yang berjaya pada 2010 kini sudah menua. Ia menuturkan bahwa rata-rata usia pemain Inter kini termasuk yang paling uzur di Seri A.
Erick menginginkan Inter bisa meniru keberhasilan Ajax Amsterdam yang membangun tim dari para pemain akademi mereka. Itu sebabnya ia ingin akademi pemain muda Inter bisa berjalan maksimal. Dengan demikian, kalaupun membeli pemain, dia haruslah benar-benar dibutuhkan secara teknis serta bisa mengisi peran sebagai pembimbing pemain-pemain muda.
Untuk proyek ini, Erick memberikan kepercayaan penuh kepada pelatih Walter Mazzarri. Ia menegaskan posisi eks pelatih Napoli itu aman. Ujian sesungguhnya bagi Mazzarri akan berlangsung musim depan. Bila ternyata Mazzarri gagal mengangkat prestasi Inter, barulah posisinya dievaluasi. n israr itah
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.