Rabu 11 Jun 2014 14:30 WIB

American Dream Lewat Sampoerna Foundation

Red:

Tomi Zaini, pemuda kampung yang berasal dari Ogan Komering Ilir (OKI) Palembang, tak pernah menyangka bisa meraih cita-citanya bersekolah di Negeri Paman Sam. Baginya, Texas Tech University hanyalah sebuah impian.

Ayahnya pensiunan pegawai bank dan ibunya seorang guru SD. “Rasanya mustahil bisa mewujudkan mimpi saya sekolah di Amerika Serikat,'' kata Tomi di Bogor, Selasa (10/6).

Sejak kecil, ia memang ingin belajar di Amerika. Baginya, pendidikan di sana bagus dan ditunjang fasilitas yang lengkap. Pemuda ini tampaknya terobsesi pada penemu-penemu yang luar biasa asal Amerika, termasuk Bill Gates yang menemukan Microsoft.

Di tengah keterbatasan biaya, Tomi menemukan secercah harapan untuk mewujudkan American Dream-nya. Saat masih bersekolah di SMP Islam Terpadu di Ogan, dia membaca di koran dan internet ada penawaran sekolah di Akademi Siswa Bangsa Internasional (ASBI) Palembang. Informasi itu menyebutkan sekolah ASBI tidak memungut biaya dan mengajarkan bahasa Inggris.

Matanya berbinar membaca ada sekolah yang tidak memungut biaya dan akan mengajarkan bahasa Inggris. ''Saya langsung minta teman SMP saya untuk mencari formulir mendaftar ASBI dan langsung saya fotokopi,'' katanya.

Tiga minggu usai pendaftaran, Tomi dipanggil untuk melakukan serangkaian tes di Asrama Haji Palembang. Tes yang dijalaninya, antara lain, tes akademik, sains, matematika, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia. Hari kedua dia menjalani lagi rangkaian tes, yakni psikotes dan tes kesehatan. Hari terakhirnya, dia pun menjalani tes wawancara menggunakan dua bahasa.

Kala itu, Tomi mengaku belum menguasai bahasa Inggris. Namun, demi impiannya, dia memberanikan berbicara dengan bahasa Inggris seadanya. Setelah dinyatakan lolos di ASBI, tak terkatakan rasa bahagia Tomi. ''Inilah sekolah internasional yang saya idam-idamkan. Banyak sekolah internasional biayanya mahal, keluarga saya tidak mampu. Ini solusi yang luar biasa,'' ujarnya menerangkan.

Setelah hampir lulus, ASBI menawarkan pendidikan di Lone Star College di Amerika. Kesempatan itu tak disia-siakannya. Tomi pun mengikuti tes dan dinyatakan lulus.

Dua tahun lamanya, Tomi akhirnya menyelesaikan studinya di Lone Star College. Kini, dia mempersiapkan diri untuk masuk Teknik Kimia di Texas Tech University. Di Texas Tech University, Tomi akan mempelajari kimia organik, teknik kimia, kelas engineering. "Dari dulu saya memang ingin belajar di Amerika, bukan Eropa,'' katanya.

Pemuda dari empat bersaudara ini mengaku tak kesulitan menghadapi shock culture di Amerika. Menurutnya, dia banyak berteman dengan orang-orang dari Pakistan, India, dan Mesir. Mereka banyak yang Muslim sehingga kerap beramai-ramai naik mobil dan mencari masjid untuk shalat Jumat.

Usai lulus kuliah, Tomi mengaku berencana mencari kerja di perusahaan perminyakan di Amerika. Dia mematok waktu dua tahun bekerja di sana, sebelum nantinya kembali ke Indonesia dan ingin berkerja di Pertamina.

Dia mengatakan, Sampoerna Foundation memberikan siswa mereka dana pendidikan. Namun, begitu sudah bekerja, mereka juga harus menyisihkan gaji. ''Untuk mendanai pendidikan adik-adik kelas kami di ASBI, melalui Koperasi Siswa Bangsa,'' ujarnya.

Sistem pendanaan pendidikan ini, terang Tomi, cukup bagus. Ibaratnya, anak-anak dari keluarga biasa atau tidak mampu tetap bisa belajar di luar negeri dengan sistem soft loan pendidikan dari Sampoerna Foundation.rep:dyah ratna meta novia, ed: andi nur aminah

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement