PALEMBANG -- Kabut asap masih menutupi udara Palembang, ibu kota Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel). Operasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang memicu kabut asap oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BPPT masih terus berlangsung.
"Operasi pemadaman api dengan menggunakan tiga helikopter, yaitu MI-8, Sirkosky, dan Bolco dengan melakukan pengeboman air atau water boombing masih terus dilakukan. Operasi difokuskan ke wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir atau OKI dan Kabupaten Ogan Ilir karena di wilayah itu jumlah titik api masih tinggi," kata Yulizar Dinoto Kepala BPBD Sumsel, Ahad (28/9).
Dua wilayah tersebut merupakan lahan gambut yang terpantau ada 188 titik api atau hotspot. Menurut Yulizar Dinoto, kepekatan kabut asap di Palembang sudah berkurang dibanding pada Jumat (26/9) lalu yang mengakibatkan sejumlah penerbangan dari dan ke bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) Palembang dibatalkan dan ditunda.
Koordinator Lapangan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Sutrisno untuk sementara upaya membuat hujan buatan dengan modifikasi cuaca dengan penyemaian awan untuk hujan buatan belum dilakukan. Pesawat Hercules yang biasa dilakukan untuk TMC telah ditarik ke Jakarta.
Menurut Sutrino, untuk membantu pemadaman titik api, BPPT tetap melakukan pantauan melalui satelit dan radar tentang perkembangan titik api dan juga kondisi awan. "Selama operasi TMC dilakukan, kita sudah menebar garam sebanyak 36 ton," katanya.
Pekatnya kabut asap di Kota Palembang, dinas kesehatan setempat sejak akhir pekan lalu telah membagikan sekitar 3.000 lembar masker kepada warga kota untuk mengantisipasi dampak penyakit akibat kabut asap, seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Pembagian masker dilakukan dinas kesehatan dengan mendistribusikan masker kepada organisasi-organisasi masyarakat yang peduli efek kabut asap dan pembagian langsung oleh pegawai Dinas Kesehatan kepada warga, khususnya pengguna kendaraan bermotor.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Anton Suwindro mengimbau, karena kondisi udara sangat buruk akibat kabut asap, warga diminta mengurangi aktivitas di luar rumah. "Kalau memang harus keluar rumah, jangan lupa memakai masker," katanya.
Sementara itu, sampai akhir September 2014 Dinas Kesehatan Palembang telah mendata, ada 4.839 orang kasus penderita ISPA. Data tersebut dihimpun dari 39 puskesmas yang ada di Kota Palembang. "Selama kabut asap, dipastikan telah terjadi peningkatan penderita ISPA yang hampir merata di setiap puskesmas," kata dokter Anton Suwindro. n rep:maspril aries ed: muhammad fakhruddin