Semestinya, habitat ratusan jenis ikan hias di perairan Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yakni terumbu-terumbu karang nan elok. Meski begitu, tak demikian lagi kondisinya di sebagian wilayah perairan tersebut.
Habitat itu telah tergantikan oleh botol bir, kaleng minuman bersoda, ban bekas, dan kertas alumunium eks kemasan makanan ringan. Pesatnya pengembangan pesona wisata bahari di kecamatan kepulauan itu ditengarai menjadi salah satu penyebab sukarnya menjaga ekosistem. "Khususnya, pemeliharaan kelestarian lingkungan yang menjadi daya tarik wisata Karimunjawa," ujar Herdian (23 tahun), mahasiswa Universitas Jendral Soedirman (Unsoed), Ahad (5/10).
Herdian merupakan satu dari 29 mahasiswa lima perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam aksi membersihkan dasar laut di perairan Karimunjawa. Kegiatan ini merupakan hajat rutin yang digagas oleh Marine Diving Club, mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan, Universitas Diponegoro, Semarang.
Herdian menjelaskan, Kepulauan Karimunjawa yang memiliki luas lautan mencapai lebih dari 110.0000 hektare ini menyimpan sumber daya dan potensi wisata bahari yang luar biasa. Lebih dari 242 jenis ikan hias serta sedikitnya 400 jenis fauna laut ada di kawasan kepulauan itu.
Namun, ia menegaskan, tantangan keseimbangan ekologi dari pengembangan ekowisata bahari kawasan tersebut cukup besar. "Banyak berbagai macam sampah yang dapat kami angkat dari dasar laut, terutama di perairan sekitar dermaga Dewandaru," katanya tegas.
Hal ini diamini oleh Corry Corvianawatie (22), peserta asal Nautica Diving Club ITB Bandung. Menurutnya, kawasan di sekitar dermaga tersebut telah tercemar oleh sampah- sampah. Menurutnya, pesatnya pengembangan ekowisata kawasan Kepulauan Karimunjawa telah berbuah kesenjangan ekologi.
Jika persoalan ini tak ditangani dengan baik oleh pemangku kepentingan, lambat laun akan menjadi kontraproduktif bagi kawasaan itu. "Ada ban bekas, botol- botol minuman dari beling, sarung, tali kapal tak terpakai, serta sampah lain yang seharusnya tak mengotori kawasan terumbu karang," ujarnya memaparkan.
Corry menambahkan, selain klub selam mahasiswa Undip, Unsoed, dan ITB, turut bergabung dalam aksi peduli ini klub selam mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung dan Universitas Panca Sakti Purwokerto.
Bersih-bersih dasar laut itu mereka lakukan di kawasan dermaga Karimunjawa yang diperkirakan banyak sampah yang dibuang ke sana oleh kapal yang bersandar. Di dasar perairan sekitar kawasan dermaga ini terdapat aneka sampah. Ada yang masih terlihat jelas sehingga bisa diambil, namun banyak pula yang sudah tertutup pasir.
Ia meminta agar masyarakat Karimunjawa dan juga para nelayan untuk peduli terhadap wilayahnya sendiri. Mereka harus mengetahui bahwa di dasar laut mereka kini makin banyak sampah. "Jika di darat, sampah memang terlihat sehingga mudah dibersihkan. Namun, siapa yang membersihkan dasar laut," katanya tegas.
rep:s owo pribadi ed: fitriyan zamzami