Silaturahim Perempuan Gaza
Republika menerima kunjungan dari aktivis perempuan dari Gaza, Palestina, pada Kamis (21/7). Pada kesempatan itu, aktivis perempuan asal Palestina Widyan Sha’at bercerita mengenai kaum hawa dan anak-anak yang hidup di Jalur Gaza yang menghadapi kehidupan berat.
Redaktur Pelaksana Harian Republika Subroto mengatakan, pintu Republika selalu terbuka untuk semua pihak yang ingin menjalin silaturahim. Apalagi, kunjungan sesama Muslim dari negara lain.
Dengan membuka tali silaturahim, kata Subroto, Republika ingin mendengar cerita dan pengalaman secara langsung para Muslim dari negara lain tentang kehidupan mereka sehari-hari.
“Setiap Muslim adalah bersaudara. Karenanya, batasan negara dan bahasa tak menjadi kendala bagi sesama kita untuk menjalin silaturahim dan membangun tali persaudaraan,” kata Subroto.
Pada kesempatan itu, Republika mengetahui bahwa tak sedikit korban yang berjatuhan berasal dari kalangan perempuan dan ibu lantaran serangan senjata atau karena minim dan sulitnya akses kesehatan di Gaza. Ketidakberdayaan para ibu kerap menempatkan mereka dalam posisi yang sulit.
Kendati hidup penuh ancaman di tengah bombardir tentara Israel, kaum ibu di Gaza selalu berupaya menjaga ketaatan dan akidah mereka. Mengingat serangan bisa datang kapan saja dan dekatnya kematian, kaum perempuan tidak pernah melepaskan hijab atau abaya mereka, bahkan ketika tidur.
Republika kerap menjadi salah satu tujuan bagi setiap Muslim mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Mereka ingin berbagi cerita me ngenai pengalaman hidup sebagai Muslim di negaranya dan mendengarkan bagaimana Islam berkembang di nusantara.
Tak jarang, kunjungan ke kantor Republika kemudian berlanjut dengan kunjungan balasan. Seperti yang dilakukan Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi yang melewati 10 hari terakhir Ramadhan di Spanyol.
Kami berharap, silaturahim yang telah terbangun ini dapat terus terjalin hingga masa mendatang. Apalagi, ini juga sejalan dengan visi misi Republika menjadi media komunikasi untuk komunitas Muslim, tak hanya di Indonesia, tapi juga di belahan dunia lain.