Kamis 17 Jul 2014 13:00 WIB

DPD I Tunggu Kajian Internal untuk Munaslub

Red:

MATARAM -- Rencana percepatan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) ditanggapi dingin oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar. Munaslub yang didengung-dengungkan oleh sejumlah kader partai berlambang pohon beringan itu dinilai perlu ada kajian secara komprehensif di internal partai.

Pelaksana tugas ketua DPD I Partai Golkar Nusa Tenggara Barat (NTB) Muh Amin mengatakan, pihaknya belum menentukan sikap terkait wacana musyawarah nasional luar biasa untuk mengganti Aburizal Bakrie (Ical) sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut. "Posisi kami saat ini masih menunggu, karena sampai hari ini Aburizal Bakrie masih ketua umum Partai Golkar," tegas Muh Amin saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Mataram, Rabu (17/7).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Aditya Pradana Putra/Republika

Tuntutan Munas Golkar

 

Sekretaris DPD Partai Golkar NTB ini menjelaskan, wacana percepatan musyawarah nasional, baik di tingkat pusat maupun daerah, memang sudah diatur di dalam AD/ART Partai Golkar. Namun, untuk menuju ataupun memutuskan ke arah itu, tentu tidaklah mudah. "Artinya munaslub itu baru bisa dilakukan ketika ada sesuatu yang begitu luar biasa tengah terjadi di dalam tubuh partai," katanya.

Selain itu, kata Amin yang kini menjabat sebagai wakil gubernur NTB, rencana munaslub harus mendapat persetujuan 2/3 anggota baik provinsi maupun kabupaten/kota. "Bahkan, ini harus diawali dengan rapat pimpinan nasional (rapimnas) terlebih dahulu, jadi tidak asal tiba-tiba begitu langsung munaslub," ujar Amin.

Amin menambahkan, munaslub biasanya diawali karena ada krisis kepercayaan terhadap kepemimpinan ketua umum di kalangan pengurus, baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten kota, sehingga dianggap jabatan ketua umum sudah tidak ada legitimasi dan tidak mampu menjalankan seluruh tugas dengan baik. "Tapi tidak cukup dengan alasan seperti itu. Kalaupun alasan suara Golkar menurun pada pemilu legislatif 9 April lalu sebagai patokan, tentu tidak bisa dijadikan alasan kuat, karena itu semua memerlukan kajian secara komprehensif," kata Amin yang kini menjabat sebagai pelaksana tugas partai mengingat Ketua DPD Partai Golkar NTB Zaini Aroni sedang melaksanakan umrah ke tanah suci Mekkah.  antara ed: muhammad fakhruddin

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement