Jumat 12 Sep 2014 17:00 WIB

Gatot Abdullah Mansyur, Kepala BNP2TKI: Banyak Pemerasan di Terminal TKI

Red:

Terminal TKI Selapajang akan ditutup, bagaimana tanggapan Anda?

Saya setuju. Artinya itu hasil kajian rapat UKP4 dengan KPK serta 15 kementerian dan lembaga nonkementerian sepakat terminal TKI ditutup per 1 Oktober.

Mengapa terminal itu harus ditutup?

Disinyalir banyak pemerasan, pelecehan, pemaksaan. Itu termasuk premanisme. Tidak cuma TKI, kemarin pas sidak ditemukan korban orang asing juga.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/Raisan Al Farisi

Gatot Abdullah Mansyur

Apakah kemudian terminal itu akan dikosongkan?

Akan dikosongkan dan tidak ada pemulangan TKI lewat sana. Tapi, tidak berarti fungsinya hilang. Sebelum Permen Nomor 16 Tahun 2012 tidak ada TKI ke sana. Setelah dua tahun didirikan boleh pulang mandiri tidak melalui terminal. Di sana ada TKI yang sakit, dideportasi, atau jenazah TKI kita layani. Fokus untuk TKI bermasalah.

Fungsi Terminal Selapajang selama ini akan dipindah ke mana?

Fungsinya tetap ada tapi dipindahkan ke terminal D atau gate D. Ini cuma disederhanakan untuk crisis center. Fungsinya untuk melayani TKI yang bermasalah seperti dideportasi atau dibuang majikannya.

Sebelumnya, berapa TKI bermasalah yang dilayani di terminal TKI?

Baru-baru ini kita memulangkan 30-an TKI. Tahun lalu, ada 7.000-an TKI yang dipulangkan. Prosesnya itu pakai biaya negara. Ini butuh bantuan. Makanya dibuatkan gate D di sana.

Nantinya di gate D pelayanan seperti apa?

Akan disederhanakan untuk TKI bermasalah. Para TKI lebih diarahkan ke terminal mandiri dengan penumpang biasa. Petugasnya akan disesuaikan. Sekarang lebih fokus, akan disediakan mobil resmi ke sana. Tidak ada taksi gelap.

Mulai kapan gate D dioperasionalkan?

Mulai 1 Oktober. Mudah-mudahan bisa diminimalisasi. Nantinya akan ada laporan rutin kepada presiden dan akan dipantau oleh UKP4. Setelah empat bulan akan dievaluasi lagi apa kekurangannya dan apa yang harus diperbaiki. rep:c87 ed: andri saubani

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement