Apakah Angkasa Pura II melihat adanya indikasi kesengajaan, karena akibatnya bisa sangat serius?
Tidak, kalau dugaan ke arah situ, rasanya tidak ada. Jadi ini hal yang sangat sepele sebetulnya, hanya dampaknya bisa besar. Namun, arah ke sana tidak ada.
Kronologi kejadian versi laporan yang diterima AP II seperti apa?
Jadi, pada jam yang sama dan di Terminal 2, datang dua pesawat Lion. Yang satu domestic, yang satu lagi internasional. Ini cerita versi teman-teman di lapangan ya. Nah, kemudian, jam-jam di mana regu mereka itu ganti shift, yang masuk pagi digantikan yang masuk malam. Nah, kelihatannya driver pengganti.
Jadi gini, parkir di Soekarno-Hatta itu ada dua kategori. Ada yang namanya contact stand yakni parkir yang merapat ke bangunan terminal yang biasanya dilayani garbarata, atau ada juga yang remote stand, itu jauh dan harus dijemput pakai bus.
Pesawat Lion yang dari Singapura itu parkir di remote 51. Jadi, di terminal D di remote 51. Penumpang lalu dijemput pakai bus. Ini serba dilalah, dilalah-nya pergantian shift.
Jadi, sopir yang harusnya antarkan ke terminal internasional, malah diantarkan ke terminal domestic, ngikutin pesawat yang satu lagi. Itu jauh padahal. Tapi kan penumpang tidak ada yang protes, mereka tahu beres.
Ga mungkin ada penumpang yang protes. Akhirnya, kejadianlah keluar penumpang, untung di Terminal 1B itu, avsec kita, itu membaca wajah kebingungan penumpang itu. Wajar mereka bingung, karena harusnya ada gate imigrasi.
Soalnya, begitu mereka keluar dari yang namanya gate bandara, ya dianggap sebagai illegal entry masuk ke Indonesia kan. Nah, untungnya baru 7 penumpang yang keluar dan yang lain bisa ditahan. Akhirnya satpam kami arahkan naik bus ke Terminal 2.
Tidak ada penumpang yang lolos dan belum melewati pemeriksaan imigrasi?
Sebetulnya dalam kasus ini tidak ada penumpang yang lolos, hanya saja hal yang sangat sepele ini, kasihan penumpangnya. Karena kalau ada WNA yang bisa lolos, nanti pulangnya bermasalah. Artinya, mereka tidak dapat legal entry masuk Indonesia.
Kejadian ini baru pertama kali terjadi?
Baru pertama kali ini sepanjang Bandara Soekarno-Hatta ada.
Ke depan, bagaimana mencegah ini agar tidak kejadian lagi?
Besok (hari ini) kita mengadakan rapat. Kalau AP II, sebetulnya yang sediakan infrastruktur bandara. Jadi, penumpang Garuda dilayani Garuda, penumpang Lion dilayani Lion. Masing-masing maskapai lah.
Nah, posisi kami besok (hari ini) diminta membantu Otoritas Bandara untuk bicarakan ini, dan akan ada semacam investigasi. Kalau memang bukan kesengajaan dan miskomunikasi saja dari driver, barangkali tidak berdampak serius. Tapi memang ada indikasi kelalaian, akan ada rekomendasi atau tindakan dan sanksi kepada Lion.
Sanksi untuk Lion bisa apa saja?
Ada beberapa tingkatan ya. Paling tinggi, bisa pembekuan izin operasi yang terberat, kalau terbukti lalai. Namun, sepertinya tidak sampai segitu ya. Oleh Sapto Andika Candra, ed: Ferry Kisihandi