Senin 23 Jun 2014 16:37 WIB

TKI Tewas Bertambah

Red:

KUALA LUMPUR -- Pihak berwenang maritim Malaysia berhasil menemukan satu lagi jenazah tenaga kerja Indonesia (TKI), Ahad (22/6). Penemuan satu jenazah tersebut membuat jumlah keseluruhan korban tewas akibat tenggelamnya dua kapal menjadi 16 orang.

Pejabat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Mohamad Hambali Yaakup mengatakan, korban kapal tenggelam adalah 16 orang tewas dan 25 lainnya dinyatakan hilang. Adapun 83 penumpang berhasil diselamatkan.

"Jenazah yang kami temukan hari ini adalah seorang perempuan. Kami akan melanjutkan operasi pencarian dan penyelamatan," ujar Yaakup seperti dikutip dari AFP, Ahad (22/6).

Selasa (17/6) tengah malam pekan lalu, sebuah kapal yang mengangkut 97 TKI ilegal tenggelam di wilayah perairan Sungai Air Hitam, Kuala Langat, Selangor. Mereka adalah pekerja yang akan pulang ke kampung halaman menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.

Para korban selamat mengatakan, mereka berangkat dari Pulau Carey, Klang pada Selasa (17/6) pukul 23.00 waktu setempat dengan tujuan Tanjung Balai Asahan, Medan. Perahu tenggelam satu jam kemudian. Mereka menggunakan jalur kepulangan ke Indonesia secara ilegal karena tidak memiliki dokumen izin tinggal yang sah di Malaysia.

Insiden serupa kembali terjadi pada kapal lain yang tenggelam Kamis (19/6) pagi sekitar 20 kilometer dari Kota Sepang. Kapal saat itu membawa 27 penumpang. Kedua kapal tersebut mengangkut penumpang melebihi kapasitasnya. Kapal pertama kelebihan beban tiga kali lipat.

Polisi Malaysia menahan dua pria Indonesia yang diduga bertindak sebagai agen pengiriman dan koordinator pemulangan para TKI di kapal yang membawa 97 penumpang. Mereka diperiksa di bawah Undang-Undang Migran dengan dugaan perdagangan dan penyelundupan manusia.

Sekitar 2 juta imigran ilegal, yang sebagian besar berasal dari Indonesia, diperkirakan mencari nafkah di Malaysia. Para pekerja ini umumnya bekerja di perkebunan, sebagai pekerja bangunan dan pabrik yang dibayar murah. Kecelakaan kapal kerap terjadi karena mereka memilih pulang ke kampung halaman melalui jalur laut saat malam hari untuk menghindari patroli perbatasan.KBRI Kuala Lumpur dan Pemda Aceh memfasilitasi pemulangan 10 jenazah WNI asal Aceh. rep:ani nursalikah/ap/afp ed: eh ismail

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement