Larasati Gading berhasil menyumbangkan perunggu dalam ajang Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, awal pekan ini. Dalam pertandingan yang berlangsung di Dream Park Equestrian, perempuan berusia 42 tahun itu kalah bersaing dengan atlet Korea Selatan Kim Dongseon pada nomor perorangan tunggang serasi (dressage).
Kim Dongseon dengan kuda bernama Finally meraih medali emas setelah mengumpulkan total poin tertinggi 77,225.Posisi kedua juga ditempati atlet tuan rumah Hwang Youngshik dengan kuda Fursteuberg yang mengemas 76,575 poin.
Foto:antara
Sementara, Larasati yang ditargetkan mendapat medali emas hanya mampu mengumpulkan 74,075 poin dan mendapatkan perunggu dengan menggunakan kuda Wallenstein 145.
"Saya tidak puas dengan hasil ini.Penampilan saya hari ini tidak maksimal, ada beberapa faktor yang menganggu saya.
Pertama, cuaca di sini panas sekali. Saya berlatih di Jerman, titik segar kuda cepat sekali menurun dan kuda kelelahan," ucap Larasati, seperti dikutip Antara.
Larasati adalah atlet berkuda yang sebelumnya pernah berprofesi sebagai seorang model. Tapi, pada 1998 ia memutuskan mundur dari dunia yang membesarkan namanya tersebut. Selain pernah menjadi bintang dari sebuah produk kosmetik, Larasati juga aktif dalam organisasi Abang-None Jakarta. Larasati memutuskan mengurangi aktivitasnya di dunia modelling karena ingin berkonsentrasi dalam dunia olahraga berkuda.
Prestasi Larasati di olahraga ini tidak main- main. Pada 2001. ia pernah meraih medali perunggu dalam ajang SEA Games untuk cabang olahraga berkuda. Begitu pun, tiga tahun setelahnya. Istri dari Ketua Equestrian Federation Indonesia (EFI) Irvan Gading itu juga pernah meraih medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).
Puncak kariernya terjadi pada SEA Games 2011. Larasati berkesempatan menunjukkan kebolehannya berkuda dalam nomor tunggal serasi. Karena memiliki ketekunan, kesabaran, dan kontrol tubuh yang baik, wanita yang mempunyai kuda kesayangan bernama Desperado itu pun berhasil meraih medali emas. rep:c79, ed: endro yuwanto