JAKARTA -- Kinerja keuangan PT Electronic City Indonesia Tbk (Perseroan) pada 2013 menunjukkan tren peningkatan. Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan 40,7 persen dari Rp 1,431 miliar pada 2012 menjadi Rp 2,013 miliar pada 2013.
Raihan ini terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan barang-barang elektronik dan komisi penjualan barang konsinyasi. Dalam rilis yang diterima Republika, Rabu (4/6), laba kotor perseroan meningkat 47 persen dari Rp 276 miliar pada 2012 menjadi Rp 406 miliar pada 2013. Laba bersih ECII juga menunjukkan peningkatan 65,4 persen dari Rp 125 miliar pada 2012 menjadi Rp 207 miliar pada 2013.
Sebesar Rp 37,220 atau 18 persen dari laba ditetapkan sebagai dividen dan akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai kepada seluruh pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per 27 Juni 2014. Dividen ini akan dibayarkan pada 11 Juli 2014.
Pada posisi neraca, perseroan mencatat peningkatan total aset 331,6 persen dari Rp 469 miliar pada 2012 menjadi Rp 2.023 miliar pada 2013. "Hal ini disebabkan peningkatan persediaan perseroan sehubungan dengan kegiatan pengembangan toko, termasuk akuisisi lahan untuk toko-toko baru," kata Corporate Secretary Department Yesy Ginting, kemarin.
Total liabilitas menunjukkan peningkatan 38,8 persen dari Rp 243 miliar pada 2012 menjadi Rp 337 miliar pada 2013 karena peningkatan liabilitas jangka pendek perseroan. Equity perseroan meningkat 646,8 persen dari Rp 226 miliar pada 2012 menjadi Rp 1.685 miliar pada 2013. "Hal ini seiring dengan keberhasilan perseroan melakukan penawaran umum saham perdana pada Juli 2013," katanya.
Sejak melakukan penawaran umum saham perdana, kinerja yang baik tercapai pada 2013. Pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas menunjukkan pencapaian yang baik. Sepanjang 2013, perseroan telah membuka 33 toko baru yang terdiri dari 24 toko Electronic City dan sembilan toko Electronic City Outlet. Hingga akhir 2013, sebanyak 56 toko yang terdiri 40 toko Electronic City dan 16 toko Electronic City Outlet telah dioperasikan.
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan yang digelar pada Selasa (3/6) itu, Komisaris Utama dijabat oleh Hartono Tjahjadi Adiwana dengan Direktur Utama Ingrid Pribadi. Terkait dengan target menjadi pemimpin industri ritel elektronik di Indonesia, ECII telah mengoperasikan jaringan toko modern yang luas dengan dukungan layanan yang efektif dan menyediakan layanan yang berfokus kepada konsumen.
ed: nur hasan murtiaji