Kebersihan sebagian dari iman. Slogan itulah yang kerap disampaikan untuk meningkatkan kesadaran warga untuk menciptakan kebersihan. Namun, kebersihan itu merupakan suatu kebiasaan yang harus dibina dan dipupuk sejak dini. Untuk mewujudkannya, perlu diawali dengan menjalankan kebiasaan yang diharapkan akan membudaya, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Kebiasaan hidup bersih itulah yang ingin diterapkan oleh Pemerintah Kota Tangerang kepada penduduknya. Bahkan, pemerintah berusaha agar kebiasaan tersebut membudaya. Maka itu, tak heran jika Pemkot Tangerang terus melakukan sosialisasi kepada warganya. Untuk itulah, pemerintah kota menyasar kelompok-kelompok pembinaan dan lembaga pendidikan anak-anak, yaitu dengan memulainya dari lingkungan sekolah.
Wakil Wali Kota Tangerang H Sachrudin mengatakan bahwa semua pihak harus berperan aktif dalam menyukseskan berbagai program untuk menciptakan kebersihan. Tujuannya adalah mewujudkan Tangerang Bersih. Karena itu, dia akan menyasar program tersebut di lingkungan sekolah.
Dia menilai, sekolah sebagai tempat pembentukan karakter siswa harus serius menanamkan budaya hidup bersih. "Saya ingin lihat, kepala sekolah konsisten atau tidak dalam hal kebersihan," kata Wakil Wali Kota H Sachrudin saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) kebersihan sekolah ke SMP Negeri 5, Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, akhir pekan lalu.
Para guru, lanjut Sachrudin, harus mendidik siswa agar menjaga kebersihan lingkungan sekolah, mulai dari sarana kebersihan, seperti bak sampah, komposter, penghijauan, dan lainnya. "Kasih tahu kalo masih ada siswa yang masih buang sampah sembarangan," tegurnya kepada seorang guru yang mendampinginya.
Sachrudin mengatakan bahwa lingkungan sekolah merupakan cara yang efektif untuk menanamkan pentingnya hidup bersih dan sehat kepada anak sehingga nantinya akan terbangun di dalam dirinya pola hidup bersih.
Sesuai dengan komitmen Pemerintah Kota Tangerang, seluruh sekolah negeri maupun swasta harus mewujudkan sekolah yang bersih dan berbasis lingkungan atau sekolah adiwiyata. Apalagi, menurutnya, seluruh kepala sekolah di Kota Tangerang telah membubuhkan cap jempol pada acara festival Tangerang Bersih yang merupakan bukti dan upaya kepala sekolah dalam mewujudkan sekolah yang bersih dan hijau.
Wakil Wali Kota juga mengatakan, pemkot akan terus berupaya membangun kesadaran masyarakatnya untuk terus membiasakan hidup bersih. Salah satu kebiasaan yang ditanamkan adalah tidak membuang dan menumpuk sampah di sembarang tempat.
Untuk pelaksanaannya, pemkot melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemkot Tangerang terus menggandeng seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan untuk melakukan penataan kebersihan lingkungan. Menurut Sachrudin, dengan peranan masyarakat dan stakeholder, tentunya akan turut membantu upaya tersebut, khususnya dalam melakukan pengelolaan sampah.
Upaya itu dibuktikan dengan diterimanya tanah seluas 300 meter persegi dari pengembang Metropolitan Land di Kecamatan Cipondoh kepada pemkot untuk dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah (TPS). Diharapkan, dengan adanya TPS itu, kata dia, permasalahan sampah di wilayah Kecamatan Cipondoh dapat teratasi dengan baik. rep:c80 ed: dewi mardiani