Rabu 06 Jan 2016 15:00 WIB

Warga Rusunawa Cukup Bayar dengan KTP

Red:

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggratiskan Transjakarta bagi seluruh warga penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Ibu Kota. Kebijakan itu efektif berlaku mulai 17 Januari mendatang. "Ada 10 rusunawa yang gratis menumpang," kata Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Ika Lestari Adji di Jakarta, Selasa (5/1).

Ika memerinci, 10 rusunawa yang bisa menumang gratis bus Transjakarta itu, antara lain, Rusunawa Daan Mogot, Tambora, Kapuk Muara, Flamboyan, Cipinang Besar Selatan, Marunda, Budha Tzu Chi, Pulogebang, Pinus Elok, dan Rawa Bebek.

Menurut dia, cukup dengan menunjukkan KTP penghuni rusunawa, warga sudah bisa menumpang bus gratis keliling Jakarta. Untuk mengakomodasi mobilisasi warga, Pemprov DKI berencana menyediakan bus kota yang terkoneksi dengan rusunawa. Sehingga, penghuni rusunawa bisa naik bus kota untuk menuju ke halte Transjakarta terdekat.

Ika mengatakan, tumpangan bus Transjakarta gratis tersebut akan dikoneksikan dengan pemilik Kartu Jakarta Pintar (KJP). Hal itu untuk memudahkan warga yang akan menumpang agar bisa terlayani dengan benar. "Nanti kita koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pendidikan, dan Bank DKI," katanya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, untuk sementara warga rusun cukup menunjukkan KTP untuk bisa menumpang bus Transjakarta gratis. Pemprov juga akan menyediakan feeder Tranjakarta yang bakal menjangkau hingga ke seluruh rusunawa. "Karena orang rusun banyak biaya tinggi, kalau mereka harus naik ojek mahal," kata Ahok.

Sebelumnya, mantan bupati Belitung Timur tersebut mengatakan, warga rusun yang memiliki KJP tidak akan dikenakan tarif angkutan saat menggunakan Transjakarta. Dia melanjutkan, kebijakan itu juga berlaku bagi pegawai DKI yang memiliki gaji setara upah minimun provinsi (UMP). Pihaknya siap menyubsidi dengan cara membayar berapa rupiah per kilometer untuk bus bagus yang beroperasi selama 24 jam.

Rencana Pemprov DKI menggratiskan penghuni rusunawa untuk naik Transjakarta itu tak pelak mendapat sambutan baik dari salah satu warga Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, Didik. Dia merasa terbantu kalau rencana tersebut terealisasi. Sebab, kata Didik, akses menuju halte Transjakarta di daerahnya sangat sulit. Kalau harus naik ojek, tentu saja perlu biaya tambahan yang tak sedikit untuk pulang pergi. "Kami mengapresiasi rencana itu karena jelas ini mengurangi beban finansial kami," katanya.

Didik mengaku, untuk mencapai halte Tranjakarta dari tempat tinggalnya bukanlah perkara mudah. Dia mengatakan butuh waktu lama untuk menempuh jarak lebih 10 kilometer untuk menuju halte Transjakarta terdekat di Tanjung Priok.

Dia menyatakan, hadirnya bus pengumpan Transjakarta itu tentu memudahkan mobilisasi warga rusun. Sebab, dia mengungkapkan, selama ini warga kesulitan mendapatkan angkutan umum di sekitar Rusunawa Marunda. Dia pun mengingatkan agar Pemprov DKI untuk mengantisipasi hal buruk yang mungkin terjadi dengan beroperasinya bus gratis. Pasalnya, angkutan umum selama ini tidak berani menjangkau wilayah rusun lantaran harus berbagi dengan penarik ojek.

"Tinggal masalahnya nanti waktu operasionalnya saja, karena kalau di sini sore itu angkutan sudah tidak masuk ke dalam karena berbenturan dengan tukang ojek," katanya.

Didik yakin, seluruh penghuni rusun akan memanfaatkan fasilitas layanan bus gratis. Baik langsung atau tidak, kata dia, warga sangat tertolong dengan kebijakan itu. "Pasti sangat membantu kami, tinggal pemerintah menyelesaikan pembangunan akses tol di Tanjung Priok agar kemacetan bisa segera berkurang," kata Didik. n c18 ed: erik purnama putra

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement