BOGOR -- Sejak Kamis (17/11) pekan lalu, truk pengangkut sampah milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menumpuk di kantor Dinas Kebersihan Pertamanan (DKP) Kota Bogor. Hal itu terjadi karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga diblokade warga.
Akibat pemblokadean tersebut, sampah di Kota Bogor tidak dapat diangkut dan menumpuk hingga ke badan jalan. Selain menjadi tak enak dipandang, timbunan sampah itu juga menimbulkan aroma tidak sedap dan rentan menimbulkan penyakit.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Bogor Tyas Ajeng menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan warga. Tyas berjanji Pemkot Bogor akan segera menuntaskan ketidaknyamanan tersebut.
''Kami mohon maaf masih ada beberapa penumpukan sampah di beberapa titik. Mohon masyarakat bisa bersabar. Wali kota dan jajarannya sedang melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya,'' ujar Tyas, Selasa (22/11).
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, masalah tersebut seharusnya tidak perlu terjadi, apalagi jika Kota Bogor mencontoh daerah lain yang melakukan pengelolaan sampah dengan baik. "Seperti Banyuwangi dan daerah lainnya, di mana sampah selesai di permukiman saja. Itu karena pengelolaan sampahnya sudah baik, sudah dilakukan 3R (reduse, reuse, recycle—Red)," kata dia.
Bima melanjutkan, jika diimplementasikan, selain akan mengurangi beban proses pengangkutan sampah ke TPA Galuga, 3R juga akan menghasilkan nilai ekonomis bagi warga. Ia meminta pengelolaan sampah rumah tangga, bank sampah digiatkan, dan pemilihan sampah juga dilakukan. "Jika itu terjadi, pasti akan banyak membawa dampak positif untuk semua," katanya menambahkan.
Menurut Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor Elia Buntang, setelah pemblokadean jalan masuk ke Galuga oleh warga selesai, pihaknya langsung memerintahkan seluruh pegawai di bagian pengangkutan untuk membuang sampah ke TPA Galuga. Ratusan armada truk sampah milik DKP Kota Bogor kini kembali dapat membuang sampah ke Galuga. "Alhamdulillah, hingga per hari ini sisa timbunan sampah hanya sekitar 25 persen lagi," jelasnya.
Sejak Ahad (20/11) petang, seluruh petugas pengangkutan sampah di Kota Bogor lembur membersihkan seluruh tumpukan sampah. Bahkan, para petugas diperintahkan untuk lembur. ''Karena kami ingin timbunan sampah ini dapat terangkut secepatnya,'' lanjut dia.
Pengangkutan sampah itu, kata Elia, terus dilakukan bertahap secara terus-menerus sejak akhir pekan kemarin. Bahkan, sambung dia, tidak sedikit pegawai yang mengangkut sampah ke TPA Galuga ini bisa melakukan pembuangan hingga empat rit atau perjalanan bolak-balik.
Elia mengakui, setiap hari DKP Kota Bogor mengangkut sebanyak 700 ton volume sampah. Jumlah sebanyak itu diangkut menggunakan 127 unit armada truk. rep: Santi Sopia, ed: Endro Yuwanto