REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Wisatawan Amerika Serikat (AS) berliburan ke Bali sebanyak 5.791 orang selama Januari 2011, meningkat 28,57 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya hanya 4.504 orang. "Negara Paman Sam itu menempati urutan terakhir dari sepuluh negara terbanyak memasok wisman ke Pulau Dewata setelah Australia, China, Jepang, Rusia, Korea Selatan, Malaysia, Taiwan dan Inggris," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Ir Gede Suarsa, MSI di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, meskipun menempati urutan terakhir, negara Adikuasa itu mampu memberikan kontribusi sebesar 2,77 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 209.093 orang selama Januari 2011, meningkat 16,63 persen dari bulan yang sama tahun sebelumnya 179.273 orang. Masyarakat AS menikmati keunikan seni budaya serta panorama keindahan alam Pulau Dewata, seluruhnya melalui Bandara Ngurah Rai Bali dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya dan tidak seorangpun tercatat melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar.
Gede Suarsa berharap semakin membaiknya perekonomian AS dan adanya kemudahan dalam bidang penerbangan, pada masa mendatang semakin banyak wisman negara itu berwisata ke Bali. Dari sepuluh negara terbanyak memasok wisman ke Bali, delapan negara diantaranya mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan dua negara menunjukkan adanya penurunan.
Ke delapan negara yang masyarakatnya semakin bergairah ke Bali selain AS juga Australia yang menempati urutan teratas meningkat sebesar 32,33 persen dari 44.412 orang menjadi 58.770 orang, Rusia 26,03 persen dari 9.124 orang menjadi 11.499 orang, dan Korea Selatan 1,82 persen dari 10.252 orang menjadi 10.439 orang.
Demikian pula masyarakat China bertambah 7,91 persen dari 15.849 orang menjadi 17.102 orang, Malaysia 39,95 persen dari 7.336 orang menjadi 10.267 orang dan Singapura 121,43 persen dari 3.113 orang menjadi 6.893 orang. Dua negara yang masyarakatnya berkurang ke Bali terdiri atas Jepang 13,26 persen dari 19.308 orang pada Januari 2010 menjadi 16.747 orang pada Januari 2011 dan Taiwan berkurang 7,4 persen dari 9.717 orang menjadi 10.149 orang, tutur Gede Suarsa.