Selasa 29 Mar 2011 16:08 WIB
Kisruh Kongres PSSI

Nurdin Halid Dilarang Ngantor di PSSI

Rep: Yasmina Hasni / Red: Didi Purwadi
Menpora Andi Mallarangeng
Foto: Antara/Andika Wahyu
Menpora Andi Mallarangeng

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR - Anggaran untuk PSSI sudah dihentikan menyusul keputusan pemerintah membekukan kepengurusan PSSI. Bahkan, kepengurusan PSSI pimpinan Nurdin Halid itu dilarang untuk menggunakan fasilitas kantor kesekretariatan PSSI di Jakarta.

“Itu (kantor PSSI, red) milik pemerintah. Jadi, kepengurusan PSSI tak bisa lagi menggunakan fasilitas,” kata Menegpora, Andi Mallarangeng, di Istana Bogor, Selasa (29/3).

Pemerintah kini sudah tidak lagi mengakui kepengurusan organisasi sepak bola nasional itu. Menurut Andi, dilarangnya kepengurusan PSSI tersebut menggunakan kantor yang berada di Gelora Bung Karno, dan pemberhentian anggarannya, merupakan sikap tegas yang harus diambil pemerintah untuk menyelamatkan sepak bola agar tidak makin terpuruk.

"Saya menjalankan tugas sebagai menpora sesuai amanah presiden dan masyarakat menyangkut sepak bola," kata Andi.

Andi mengatakan bahwa pemerintah tidak lagi mengakui kepengurusan PSSI di bawah ketua umum Nurdin Halid dan Sekjen Nugraha Besoes. Pemerintah tidak bisa lagi memberikan fasilitas pelayanan kepada kepengurusan PSSI.

Namun demikian, Andi menegaskan bahwa pemerintah harus menyelamatkan PSSI karena organisasi tersebut adalah milik bangsa Indonesia. Hanya pengurusnya saja yang tidak diakui oleh pemerintah. "Kami sedang berkomunikasi dengan FIFA, KONI dan KOI untuk mencari solusi yang terbaik dalam rangka segera terbentuk kepengurusan baru PSSI periode 2011-2015 dari pssi," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement