REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Nugraha Besoes, dilaporkan ke Mabes Polri oleh LSM Untuk Kehormatan Bangsa terkait pernyataannya soal pembatalan kongres di Pekanbaru pada Sabtu (26/3).
"Kita melaporkan Nugraha Besoes yang diduga melakukan kebohongan publik, terkait pernyataannya di beberapa media," kata Koordinator LSM Untuk Kehormatan Bangsa, Mangapul Silalahi, di Jakarta, Rabu (30/3).
Mangapul Silalahi menyatakan bahwa Nugraha di media mengatakan bahwa pembatalan kongres PSSI tersebut atas usulan Perwakilan Badan Sepak Bola Dunia (FIFA). "Padahal, kita ketahui FIFA telah mengeluarkan pernyataan tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut," kata Mangapul.
LSM ini melaporkan Nugraha dengan membawa bukti-bukti berupa lampiran media massa yang memuat pernyataan Nugraha. "Ini merupakan suatu bukti kebohongan dari PSSI di bawah rezim kepemimpinan Nurdin Halid," kata Mangapul.
Sebelum membatalkan Kongres PSSI, Nugraha mengaku dirinya lebih dulu melakukan rapat mendadak dengan perwakilan FIFA, Badan Sepak Bola Asia (AFC) serta seluruh anggota EXCO PSSI di Bandara Pekanbaru. "Setelah berbicara dengan wakil FIFA, Frank Van Hattum dan wakil AFC JC Mutiah, kami sepakat membatalkan pelaksanaan kongres. Di mata FIFA, ini bukan lagi soal keamanan. Namun, ini sudah menyangkut masalah keselamatan," kata Nugraha.
Nugraha menyebutkan pertemuan itu berlangsung di Bandara Syarif Kasim II sekitar pukul 20.15 WIB pada hari Sabtu. Dalam jumpa pers, Sekjen didampingi Ketua Panitia Kongres PSSI Indra Mukhlis Adnan dan sejumlah pengurus lainnya di Hotel Arya Duta Pekanbaru.
Indra Mukhlis mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan FIFA mengenai situasi di Pekanbaru yang saat itu dinilainya tidak kondusif. Karena itu, FIFA sepakat bahwa Kongres ditunda. Indra tidak berani menjamin keamanan para peserta sehingga memutuskan untuk membatalkan Kongres, meski ia sendiri mengaku belum meminta pertimbangan kepada aparat keamanan mengenai situasi di Pekanbaru.