Selasa 19 Apr 2011 17:19 WIB

WikiLeaks: AS Danai Demonstrasi di Suriah

WikiLeaks
Foto: onlineusanews
WikiLeaks

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah kabel rahasia yang dipublikasikan di situs WikiLeaks mengindikasikan keterlibatan Amerika Serikat dalam aksi unjuk rasa besar-besaran yang berlangsung di Suriah guna menggulingkan Presiden Bashar al-Assad. Kabel rahasia tersebut dipublikasikan Senin (18/4) yang mengungkapkan bahwa Departemen Luar Negeri AS secara diam-diam telah mendanai kelompok oposisi Suriah dengan hampir enam juta dolar sejak 2006 lalu.

Dalam laporan itu disebutkan bahwa Washington juga mendanai pengoperasian saluran satelit, Brada TV. Televisi tersebut, dikatakan begitu dekat dan bahkan berafiliasi dengan sekompok warga Suriah yang dibuang ke London. Pendanaan dimulai sejak Pemerintahan George W Bush pada 2005 lalu dan dilanjutkan oleh penggantinya Barack Obama.

Pada Mei 2010, Obama menguatkan sanksi yang dikeluarkan Bush terhadap Suriah dan menuduh Assad mendukung terorisme. Investigasi yang dilakukkan jurnalis Wayne Madsen percaya bahwa AS dan negara sekutunya berusaha untuk mempengaruhi pergolakan di dunia Arab. "Ada upaya sadar oleh Amerika Serikat dan sekutunya untuk mempengaruhi hasilnya," katanya.

"Sekitar enam juta dolar mungkin tidak akan terlihat sebagai uang yang banyak, tetapi itu merupakan puncak gunung es. Itu adalah mata uang resmi dari Departemen Luar Negeri. Kita tidak tahu berapa banyak uang yang telah dicuci melalui badan-badan lainnya," ungkapnya menambahkan.

Suriah merupakan salah satu kandidat anggota PBB bidang hak asasi manusia. Namun, pemerintahan Obama mengatakan akan munafik jika pemerintah Suriah mengambil peran seperti itu. Madsen menilai AS munafik dan menerapkan standar ganda terkait HAM di setiap negara.

"Kami melihat sekutu dekat AS di Bahrain, misalnya, dan negara-negara lain tidak akan mendapatkan jenis perawatan, karena AS tidak menerapkannya terhadap Suriah dan Libya. Dan saya pikir itu menunjukkan kemunafikan Amerika Serikat," bebernya.

Presiden Suriah mengatakan negaranya adalah pertemuan konspirasi. Pada Minggu, gerombolan bersenjata telah menewaskan sedikitnya 11 orang, termasuk seorang jenderal militer dan tiga anggota keluarganya di kota Suriah Homs. Petugas polisi lain juga tewas di kota dekat Talbisa. Saksi mengatakan bahwa sekelompok orang berpakaian hitam tiba-tiba menembakkan di tengah di kerumunan.

sumber : Washington Post
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement