REPUBLIKA.CO.ID,GAZA--PM Palestina Ismail Haniyah menegaskan, tidak akan melakukan perundingan dengan penjajah Zionis Israel kecuali dengan bahasa perlawanan, perjuangan dan komitmen pada garis persatuan. Dia menegaskan bahwa gerakan Hamas tetap satu kesatuan, tidak ada perselisihan dan perpecahan internal antara pemimpinnya.
Hal tersebut ditegaskan Haniyah dalam khutbah Jum'at (10/6) yang disampaikan di Masjid Agung al Umari di kota Gaza. Dia mengatakan, "Kita tidak akan melepaskan hak-hak Palestina. Tidak ada perundingan dengan penjajah Israel; kecuali dengan bahasa perlawanan, perjuangan dan komitmen pada garis persatuan yang diserukan para pemimpin Hamas."
Haniyah menyatakan bahwa Hamas, Pemerintah Palestina dan Dewan Legislatif komitmen pada garis persatuan, tidak akan berundingan dengan penjajah Israel. Dia menegaskan bahwa gerakan Hamas tetap kokoh sekokoh gunung.
Haniyah menepis adanya perselisihan di dalam gerakan Hamas dan mengecam tindakan sebagian media yang mengkampanyekan hal itu. Dia menegaskan bahwa gerakan Hamas tetap bersatu dalam satu komando.
Dalam khtbahnya Haniyah menyerukan kepada semua lapisan rakyat Palestina dan faksi-faksinya untuk komitmen dengan rekonsiliasi dan persatuan. Dia mengatakan, "Persatuan internal adalah perintah syariat dan agama, tidak boleh keluar darinya. Pemerintah akan tetap setiap dengan darah para syuhada dan rakyat Palestina. Pemerintah akan tetap komitmen dengan satu garis dan satu barisan, tidak akan mengabaikan hak-hak dan konstanta yang diperjuangkan para syuhada dan para tawanan."
Dia menambahkan, "Kita akan terus maju meskipun musuh menunggu-nunggu kita. Kita akan tetap meniti jalan Muhammad Sym'ah, Ahmad Yasin, Abdul Aziz Rantisi dan para pemimpin yang agung."