REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA – Seiring meningkatnya suhu politik dunia, individu-individu Muslim dan lembaga-lembaga Islam, kerap menjadi sasaran frustrasi dan kemarahan pihak lain. Oleh sebab itu, Dewan Hubungan Amerika-Islam Kanada (CAIR-CAN) telah menyiapkan kit yang mencakup informasi dan nasihat seputar keamanan masjid dan keselamatan pribadi.
Di seluruh Kanada—sepekan usai pembantaian di Norwegia yang didorong oleh sentimen anti-Islam—kaum Muslimin yang bersiap-siap menyambut Ramadhan didesak untuk memasang kamera pengintai dan balok penghalang pada jendela masjid. Mereka juga diharuskan berbicara dengan polisi dan kepala sekolah tentang rencana darurat yang harus dilakukan jika sebuah "insiden" terjadi.
CAIR-CAN, yang berbasis di Ottawa, menyerukan langkah-langkah ini sebagai bagian dari "Kit Keselamatan Masyarakat Muslim" yang dikirim ke asosiasi Muslim di seluruh negeri.
"Pengalaman kami, setelah insiden dengan suhu tinggi, baik nasional atau internasional, muncul retorika anti-Muslim dan laporan kejahatan kebencian (Islamophobia)," kata Ihsaan Gardee, Direktur Eksekutif CAIR-CAN, sebagaimana dilansir IslamOnline, Senin (1/8).
"Namun kita tidak mengharapkan reaksi luas terhadap komunitas Muslim. Kami bukanlah masyarakat yang hidup dalam ketakutan. Duka kami untuk para korban di Norwegia mengalahi rasa takut akan serangan," tambahnya.
Gardee mengatakan ada sejumlah laporan bahwa masjid dirusak di Montreal, Vancouver, Calgary, Ottawa, dan Waterloo—beberapa saat setelah serangan 9/11, kasus kartun Nabi Muhammad di koran Denmark pada 2005, dan pembakaran Alquran di Florida.
Berdasarkan Laporan Statistik Kanada yang dirilis pada bulan Juni, jumlah kejahatan kebencian meningkat sebesar 42 persen sejak 2008 sampai 2009. Sementara jumlah kejahatan kebencian terhadap semua kelompok ras naik pada 2009.
Peningkatan terbesar kejahatan kebencian ini adalah terhadap ras Arab atau Asia Barat—naik dua kali lipat dari 37 insiden pada 2008 menjadi 75 di 2009. Sementara kejahatan kebencian terhadap Muslim karena motivasi agama naik 38 persen.
Di Montreal, jumlah kejahatan kebencian terhadap Muslim dilaporkan naik tiga kali lipat pada tahun yang sama (2009). Walau demikian, angka ini masih dianggap yang terendah di Kanada, jauh di bawah kota-kota besar lainnya—seperti Sherbrooke, misalnya.