REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Jumlah pemudik di Terminal AKAP Kampung Rambutan diperkirakan akan naik tahun ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala UPT Terminal AKAP Kampung Rambutan, Dwi Basuki, Senin (8/8).
Informasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menyebutkan bahwa pada tahun ini ada pengurangan jumlah kereta api. "Karena pengurangan tersebut, beberapa pemudik calon penumpang kereta api diasumsikan akan memilih bus pada mudik kali ini, sehingga jumlah pemudik di Terminal Kampung Rambutan diperkirakan naik 3,8 persen," beber Basuki.
Kendati demikian, perkiraan tersebut bisa saja meleset. Sebelumnya, pemudik di tahun 2010 yang juga diperkirakan naik dari tahun sebelumnya, ternyata turun sebesar 20 persen. Jumlah pemudik di Terminal Kampung Rambutan pada 2010 sebanyak 181.123 penumpang dengan armada sebanyak 9.161 bus. Angka tersebut mengalami penurunan dari tahun 2009 di mana pemudik berjumlah 226.825 penumpang dengan armada berjumlah 9.794 bus.
Untuk mengantisipasi kekurangan bus pada saat mudik, UPT Terminal Kampung Rambutan telah mempersiapkan bus bantuan. Bus bantuan itu berasal beberapa perusahaan angkutan umum dalam kota seperti PPD, Mayasari dan DAMRI.
"Pengerahan armada bantuan ini hanya di saat bus-bus reguler yang ada tidak mencukupi. Jadi, sifatnya darurat. Teknisnya, mereka baru boleh masuk terminal ini ketika seluruh bus reguler sudah habis," terang Basuki.
Ketika ditanya soal tarif, ia mengatakan bahwa tarif untuk para pemudik tetap mengacu kepada sistem tarif batas atas dan bawah. Sistem tersebut seperti dijelaskan dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. 1/2009, bahwa tarif batas atas adalah 139 rupiah/km/orang, sedangkan tarif bawah ditetapkan sebesar 86 rupiah/km/orang.