REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Polisi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada selama Bulan Ramadhan meskipun terjadi penu runan beberapa tindak kriminal pada awal puasa ini, terutama bagi pemudik yang meninggalkan rumah dalam keadaan kosong.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Baharudin Djafar, mengatakan, total ada penurunan beberapa tindak kriminal selama 12 hari di bulan puasa jika dibandingkan 12 hari sebelumnya meskipun ada yang naik. “Masyarakat harus tetap berhati-hati,“ katanya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (24/8).
Baharudin mengatakan, beberapa tindak kejahatan yang rawan terjadi di bulan puasa, seperti pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian rumah kosong, dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Selain itu, ia mengatakan, ada juga tindak kriminal berupa pencopetan, penjambretan, pembiusan, atau hipnotis.
Berdasarkan data Polda Metro Jaya, untuk tiga kasus, seperti curas, curat, dan curanmor, terlihat adanya penurunan jumlah kejadian. Namun, untuk tindak kriminal secara keseluruhan, terjadi peningkatan sekitar 38 persen. Total, selama 12 hari puasa terjadi 437 kasus, meningkat dari 316 kasus.
Polisi tengah melakukan Operasi Ketupat Jaya yang dilaksanakan mulai 23 Agustus hingga 7 September mendatang. Kepolisian menyiagakan 128 pos pengamanan (pospam) di beberapa titik tertentu, seperti lokasi rawan pelanggaran, kejahatan, dan kecelakaan. Untuk kejahatan pencurian rumah kosong, kata Baharudin, polisi belum menerima laporannya.
Sepekan jelang Lebaran, Polsek Pamulang melakukan patroli rutin dan memaksimalkan pos-pos sistem keamanan lingkungan (siskamling). “Kami juga melakukan patroli bersama dengan mitra kerja KSK Kencana,“ ujar Kanit Reskrim Polsek Pamulang Tri W saat ditemui Republika, Rabu (24/8).
Selain patroli, pihaknya mengimbau warga untuk melapor kepada ketua RT/RW jika hendak mudik.