REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penetapan awal bulan hiijryah tak terkecuali awal Syawwal akan terus berpotensi mengalami perbedaan. Selama belum ada kesepakatan antarberbagai pihak terkait definisi, criteria, dan metode penetapan hilal yang digunakan.
Hal ini disampaikan oleh Peneliti obsevarium Boscha, Moedji Raharto di Jakarta, Jumat (26/8). Moedji menilai ketidaksamaan itulah yang ditengarai menjadi pemicu terjadinya perbedaan, termasuk peryaaan awal Syawwal 1432 H. Ijtimak akhir Ramadlan 1432 H diprediksi berlangsung (29/8) pukul 10:04 wib.
Moedji menekankan upaya penyamaan harus didasari dengan semangat persatuan. Masing-masing kelompok mesti berdiksusi serius dan melepaskan atribut keormasannya.
Moedji mengatakan semua pihak diminta untuk saling menghargai dengan potensi perbedaan. Ia meminta pula perbedaan tidak dikesankan bahwa ada perpecahan antarkelompok. Perbedaan itu diperbolehkan dalam agama.