Gilimanuk Padat, Menyeberang Butuh Waktu Hingga Lima Jam

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Stevy Maradona

Ahad 28 Aug 2011 17:28 WIB

Suasana di Pelabuhan Gilimanuk saat mudik Foto: Portal Tiga Suasana di Pelabuhan Gilimanuk saat mudik

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBRANA - Para pemudik yang hendak meninggalkan Bali, Ahad (28/8), harus bersabar menunggu giliran menyeberang di Pelabuhan Gilimanuk, Bali Barat. Itu disebabkan jumlah pemudik yang datang ke pelabuhan secara bersamaan, dengan jumlah melampaui kapasitas anggkut kapal penyeberangan. Para pemudik mengaku ada yang telah mengantre selama empat jam dan ada pula yang sampai lima jam.

Pemudik asal Lamongan, Jawa Timur, Imam Syamsudin Suaidi mengemukakan, saat tiba di Gilimanuk, dia tertahan di hutan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang jaraknya sekitar empat kilometer dari pelabuhan. Itu kata Imam, disebabkan oleh banyaknya pemudik yang antre untuk menyeberang. Baru sekitar empat jam kemudian kata Imam, dia bisa masuk di areal parkir Pelabuhan Gilimanuk.

"Saya tinggal menunggu giliran untuk naik ke kapal, barangkali sekitar 30 menit-45 menit lagi," kata Imam yang akan mudik dengan kendaraan pribadinya.

Sementara itu penumpang bus umum jurusan Denpasar-Jember, Yati Safari mengatakan, kalau bus yang dia tumpangi sudah mengantre sejak empat jam lalu, namun belum juga dapat giliran menyeberang. Tapi Yati merasa beruntung menumpang oto bus ber-AC. Kalau tidak akunya, dia bakal kegerahan berjam-jam di atas bus yang sedang mengantre.

Sementara itu, selain kendaraan roda empat dan bus-bus besar, antrean panjang sepeda motor juga mewarnai pelabuhan yang menghubungkan Bali dengan Banyuwangi Jawa Timur itu. Hanya saja terjadi ketidak puasan di kalangan pengndara sepeda motor, lantaran petugas tiket yang menyunat uang kembalian rata-rata Rp 1.000.

Ketika hendakl dikonfirmasi, Kepala PT Indonesia Ferry (ASDP) Cabang Pelabuhan Gilimanuk, Ospar SIlaban, tidak berhasil ditemui. Namun para penumpang menyebut, penyunatan uang kembalian itu merupakan gaya lama orang-orang pelabuhan mencari uang ceperan saat penumpang berjubel.

Terpopuler