Lingkar Nagreg Minim Bengkel, Pelintas Kesulitan

Rep: c02/ Red: Stevy Maradona

Jumat 02 Sep 2011 16:09 WIB

Sejumlah pemudik sepeda motor melintasi Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Foto: Republika/Aditya Pradana Putra Sejumlah pemudik sepeda motor melintasi Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, NAGREG -- Minimnya bengkel di Jalur Lingkar Nagreg membuat para pemudik khawatir. Dari pantauan Republika di lapangan menunjukkan di jalur sepanjang 5,4 km ini hanya terdapat satu bengkel saja. Itupun kecil-kecilan.

Seorang pengendara bermotor, Surya Ali, memiliki pengalaman tidak menyenangkan ketika melewati Lingkar Nagreg hari ini, Jumat (2/9). Sepeda motornya tidak dapat dinyalakan. Selama beberapa lama ia berkutat dengan mesin motornya dan barulah mesin motor tersebut dapat dinyalakan. "Ada masalah dengan businya," ujar pria yang mudik ke Jogja ini.

Pada hari yang sama, sebuah mobil juga mengalami kerusakan mesin dan harus segera dibawa ke bengkel. Namun kendaraan tersebut harus bersabar sebelum sampai di bengkel pertama yang terletak beberapa meter saja setelah pintu keluar Lingkar Nagreg.

Beberapa waktu lalu juga sempat terlihat seorang bapak dan anaknya terpaksa mendorong sepeda motor mereka yang mengalami pecah ban di Lingkar Nagreg.

Pemudik lain, Muhammad, mengalami mati lampu jalan tepat 500 meter setelah memasuki jalur Lingkar Nagreg Kamis malam (1/9). Padahal belum semua jalur tersebut memiliki penerangan yang layak bagi pengemudi, terutama di jalur setelah semi terowongan.

Bagi pemudik yang akan menggunakan Lingkar Nagreg diharapkan mengecek ulang kendaraannya sebelum melakukan perjalanan mudik. Pemudik juga disarankan untuk tidak melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi karena masih banyak jalur Lingkar Nagreg yang belum terpasang pagar pembatas.

Terpopuler