REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jumlah kecelakaan selama Operasi Ketupat 2011 mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu sebesar sekitar 35 persen. Berdasarkan data Koordinator Lalu Lintas (Koorlantas) Mabes Polri, selama pelaksanaan Operasi Ketupat hingga 4 September, terjadi 4.006 kecelakaan lalu lintas. Angka ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang 3.010 kecelakaan. "Namun, korban tewas menurun," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam, Senin (5/9).
Menurutnya, kecelakaan yang paling banyak terjadi merupakan kecelakaan perorangan. Seperti, kata dia, karena pengemudi dalam kondisi kelelahan. Selain itu, kata dia, kecelakaan juga kerapkali karena pengendara mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Menurut Anton, secara keseluruhan, ada tiga faktor yang dapat menjadi penyebab kecelakaan. Ia mengatakan, kecelakaan dapat terjadi karena faktor manusia, kondisi kelaikan kendaraan, dan sarana infrastruktur. Ia beranggapan, infastruktur jalan sudah bagus dan jarang yang berlubang. "Tapi kecepatan tinggi ini yang jadi penyebab," katanya.
Berdasarkan data Koorlantas Mabes Polri, selama Operasi Ketupat 2011 hingga 4 September, terjadi 4.006 kecelakaan yang mengakibatkan 661 korban meninggal dunia. Angka ini menurun dari tahun sebelumnya dengan jumlah kecelakaan sebanyak 3.010 kecelakaan dan mengakibatkan 746 orang meninggal. Terjadi penurunan sekitar 18 persen.
Dari sejumlah kecelakaan itu, juga mengakibatkan 1.129 korban mengalami luka berat. Angka ini meningkat sekitar 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat 889 korban luka berat. Untuk korban luka ringan juga mengalami peningkatan sebesar 65 persen. Hingga 4 September, terdata 2.825 korban luka ringan yang jumlahnya meningkat dari 1.710 korban pada tahun sebelumnya.