REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Mikel Arteta, gelandang asal Spanyol menjadi rekrutan yang istimewa bagi The Gunners, Arsenal. Hal ini karena ia bergabung dengan Arsenal tanpa melalui tes medis layaknya proses transfer yang wajar.
Arteta memang menjadi rekrutan Arsenal pada detik-detik terakhir bursa musim panas lalu. Ia menjadi rekrutan terakhir Arsenal bersama gelandang Chelsea asal Israel, Yossi Benayoun. "Saat itu, tidak ada waktu bagi kami untuk melakukan tes medis," aku Arteta kepada Mirrorfootball, Jumat (7/10).
Arteta menuturkan, pada hari terakhir transfer 31 Agustus 2011 sekitar pukul 06.00 pagi, ia mendapat kabar bahwa proses negosiasi harga antara Arsenal dan Everton telah gagal. Namun, pada pukul 20.30, negosiasi kembali dilanjutkan.
Saat harga disepakati, timbul masalah baru bahwa sudah tidak ada lagi waktu untuk menjalani tes kesehatan. Arteta kemudian menjamin kepada Arsenal bahwa kondisi fisiknya saat itu dalam kondisi sehat. "Bila ada yang tidak beres pada fisikku, aku yang akan bertanggung jawab," ujarnya kepada pihak Arsenal kala itu.
Jadilah Arteta kemudian pindah ke Arsenal tanpa proses tes medis. Arsenal harus mengeluarkan kocek 10 juta poundsterling untuk memboyong gelandang Spanyol ini ke markas mereka, Emirates Stadium.
Arteta sebelumnya pernah menjalani operasi di bagian perut pada paruh kedua musim 2007-2008 saat membela Everton. Beruntung bagi Arsenal, Arteta berhasil menujukkan kualitasnya di klub barunya. Ia telah tampil enam kali dari tujuh laga awal yang dijalani Arsenal. Ia bahkan digadang-gadang menjadi suksesor eks bintang Arsenal, Francesc Fabregas. "Aku hadir ke Arsenal bukan sebagai pengganti Cesc," katanya menolak disamakan dengan Fabregas.
Menurutnya, Fabregas telah menjadi legenda di Arsenal dengan menjalani laga selama tujuh musim. Sedang Arteta baru bergabung di Arsenal selama tiga pekan. Ia mengaku hanya ingin memberikan yang terbaik bagi klub Arsenal dan fans mereka. Terlebih, Arteta masih menyimpan misi untuk bergabung bersama tim nasional Spanyol.
Ikuti Whatsapp Channel Republika