Ahad 27 Nov 2011 16:17 WIB

Iran akan Gelar Latihan Perang di Laut Internasional

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Komandan Angkatan Laut Iran mengatakan bahwa Teheran berencana menggelar latihan perang besar angkatan laut di perairan internasional, kata harian lokal Tehran Times pada Ahad (27/11).

Laksamana Habibullah Sayyari mengatakan dalam konferensi pers pada Sabtu, bahwa latihan perang, yang akan diadakan di Laut Oman dan di utara Samudra Hindia dalam waktu dekat, akan berbeda dari yang sebelumnya dalam hal luas wilayah tindakan dan peralatan militer serta taktik yang akan digunakan dalam manuver.

Latihan perang, berkode Velayat 90, akan menampilkan pertahanan Iran dan daya tangkal laut, kata Sayyari. Iran sudah menggelar sejumlah latihan perang di Teluk Persia dan selat Hormuz dalam menghadapi ancaman dari negara-negara Barat dan sekutu regional mereka.

Dalam beberapa tahun terakhir, angkatan laut Iran telah mengirimkan sejumlah kapal perang ke perairan internasional dan telah mengundang negara-negara regional untuk mengadakan latihan perang bersama di perairan kawasan.

Pada Februari, dua kapal perang Iran memasuki Laut Mediterania melalui Terusan Suez, yang menimbulkan kekhawatiran Amerika Serikat dan Israel.

Dalam laporan sebelumnya, Iran mengatakan akan menargetkan elemen-elemen jaringan pertahanan rudal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Turki jika pihaknya diserang, kata kantor berita Mehr mengutip seorang komandan militer senior.

"Jika kita terancam, awalnya kami siap untuk menargetkan perisai rudal NATO di Turki, dan kemudian kita akan menargetkan tempat-tempat lain," kata Komandan Angkatan Udara Garda Revolusi Iran, Amir Ali Hajizadeh, pada Sabtu.

Turki setuju pada September lalu untuk menjadi tuan rumah bagi radar peringatan dini Amerika Serikat di tenggara negara itu, sebagai bagian dari jaringan pertahanan rudal NATO.

Radar ini bertujuan untuk menghadapi ancaman-ancaman rudal balistik dari Iran. Hajizadeh juga mengatakan, dugaan bahwa Amerika Serikat dan Israel berencana akan menyerang Iran, telah menyebabkan perubahan dalam strategi pertahanan Iran, dan mulai sekarang Teheran akan melawan "ancaman dengan ancaman".

Kekuatan Barat dan Israel mencurigai Iran berusaha membangun senjata nuklir. Tetapi Iran membantah tudingan ini, dan mengatakan program nuklirnya bersifat sipil.

Iran juga telah membantah temuan-temuan di dalam laporan IAEA bahwa pihaknya sedang mengembangkan persenjataan nuklir, sebagai direkayasa oleh negara Barat, dan berkeras kegiatan nuklir di negeri itu murni bertujuan damai. 

sumber : ANTARA/Xinhua-0ANA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement