REPUBLIKA.CO.ID, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti menyatakan klub-klub yang berlaga di Superliga Indonesia dan Divisi utama Liga Indonesia tidak perlu takut dengan ancaman sanksi dari PSSI.
La Nyalla menegaskan, klub-klub yang berlaga di kompetisi yang dikelola oleh PT. Liga Indonesia tidak
melakukan kesalahan apapun karena yang melakukan kesalahan adalah PSSI sendiri.
"Klub-klub yang bermain di Superliga Indonesia atau divisi utama yang dikelola PT Liga Indonesia tidak salah, karena sebenarnya yang salah itu pengurus PSSI-nya," kata La Nyalla, Senin (12/12).
La Nyalla menyatakan kesalahan PSSI diantaranya adalah mengubah struktur kepemilikan saham PT. Liga Indonesia yang telah diputuskan di kongres. Selain itu, keputusan memasukkan enam klub baru ke kasta tertinggi dengan alasan yang dipaksakan juga menjadi hal yang sangat kontroversial.
"Hasil kongres PSSI di Bali yang salah satunya memutuskan soal restrukturisasi kepemilikan saham PT Liga
Indonesia sebagai pengelola kompetisi, dianggap tidak sah oleh PSSI. Mereka kemudian mengesahkan LPIS sebagai pengelola baru," katanya.
"Hukuman Persibo dan Persema yang musim sebelumnya ikut LPI, dicabut tidak melalui kongres. Kemudian Bontang FC yang sudah degradasi ditarik lagi, sementara Persebaya, PSMS dan PSM dimasukkan dengan alasan permintaan sponsor. Itu aturan mana lagi yang dipakai," tuturnya.
"Klub-klub lain harus susah payah dan 'berdarah-darah' untuk masuk Superliga, kok PSSI malah seenaknya memasukkan peserta baru. Ini tidak boleh dibiarkan, harus dilawan dan diluruskan sesuai statuta," tegasnya.